Penaikan Suku Bunga AS Diantisipasi, IHSG Bakal Menanjak

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 17 Des 2015 07:45 WIB
Penaikan suku bunga AS dinilai telah diantisipasi oleh mayoritas pelaku pasar. Membuat kecenderungan penguatan terbuka lebar dalam perdagangan saham hari ini.
Pantulan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di ruang kaca Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatan karena pelaku pasar telah menyesuaikan diri dengan penaikan suku bunga AS sebesar 25 basis poin oleh bank sentral Negeri Paman Sam (The Fed).

Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan, sebelumnya jelang pengumuman penentuan suku bunga The Fed tampak telah terlihat penyesuaian pada laju IHSG, dimana cenderung melanjutkan penguatannya.

Ia menambahkan, seperti yang selalu disampaikan, The Fed tidak akan menaikan suku bunganya secara ekstrem, tetapi secara perlahan dan bertahap agar tidak menimbulkan syok ke pasar secara keseluruhan. Reza mengatakan hal itu akhirnya terbukti usai kenaikan Fed rate yang hanya 25 bps.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Efek kenaikan tersebut telah ter-price in kan sehingga pelaku pasar pun tidak terlalu khawatir karena meredanya ketidakpastian penentuan kapan waktu kenaikan Fed rate. Di pasar dalam negeri, kondisi tersebut justru dimanfaatkan untuk kembali mengakumulasi saham-saham yang mulai berbalik naik kembali,” ujarnya dalam riset, Kamis (17/12).

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan bursa Asia ditutup mayoritas positif mendekati kenaikan suku bunga The Fed yang ditunggu hampir satu dekade. Perusahaan energi dan bahan baku memimpin kenaikan bursa di Asia setelah kekhawatiran atas komoditas dan pasar junk bond memudar.

“Investor sebelumnya lebih terfokus oleh rasio peluang 76 persen kenaikan suku bunga AS,” ujarnya.

Lanjar menjelaskan, mengikuti bursa di Asia, IHSG pun kemarin naik optimistis sejak awal perdagangan dengan ditutup menguat 74,28 poin atau sebesar 1,68 persen ke level 4.483,45.

“Sektor keuangan dan infrastruktur kembali menjadi favorit investor disaat rebound. Aksi tunggu investor di dunia yang terfokus oleh 76 persen peluang dinaikannya suku bunga AS memberi impact positif dan menjanjikan hilangnya ketidakpastian,” jelasnya.

Ia menambahkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Bank Dunia terhadap Indonesia pun ikut mendorong optimisme investor dimana diproyeksikan tetap tumbuh di angka 5,3 persen. Bank Dunia menilai pertumbuhan 2016 didukung oleh kenaikan belanja pemerintah yang hampir 50 persen dari tahun ke tahun.

“Bursa Eropa melanjutkan penguatannya namun terlihat terbatas. Investor berspekulasi terhadap historis pergerakan saham-saham di kawasan Eropa cenderung turun setelah kenaikan suku bunga AS,” katanya.

Sementara, menurutnya survey data kinerja sektor manufaktur Eropa cukup positif, meski pada sektor jasa negatif hingga dibawah ekspetasi. Dari dalam negeri akan ada data pertumbuhan kredit dengan perkiraan melambat 10,9 persen dari 11,1 persen. Sementara suku bunga Bank Indonesia (BI) diekspetasi tetap.

Secara teknikal, ia menilai IHSG melompat membentuk gap up hingga berhasil break out resistance MA7 dan target pertama dari gartley harmonic. Indikator stochastic terlihat mulai rebound dari area oversold dengan momentum RSI yang cukup mendukung. Selanjutnya IHSG akan menguji resistance MA50 dilevel 4525 dengan target kedua bullish gartley di level 4.555.

“Peluang melanjutkan penguatan masih terbuka dengan range pergerakan 4.470-4.555. Saham-saham yang dapat diperhatikan di antaranya CPIN, PGAS, SMGR, WIKA, ROTI, LPCK,” katanya.

Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan sebelumnya IHSG kembali merangsek naik seiring hawa segar dari pasar global.

William menilai pergerakan IHSG menjelang penghujung tahun menunjukkan tanda-tanda santa rally, serta diwarnai oleh semarak pesta menjelang libur di mana agenda rilis data ekonomi juga akan turut mendorong pergerakan naik indeks.

“Support saat ini berada pada level 4.370, dengan resistance berada pada level 4.504 yang wajib digapai untuk memperkuat pola uptrend jangka pendek IHSG. Hari ini IHSG berpotensi melanjutkan penguatan,” katanya. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER