IHSG Melemah Diterpa Aksi Ambil Untung

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 02 Des 2015 17:02 WIB
Indeks turun sebesar 11 poin (0,26 persen) ke level 4.545 setelah bergerak di antara 4.541-4.568 pada perdagangan Rabu (2/12).
Pantulan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di ruang kaca Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi di tengah pelemahan indeks pasar Asia karena aksi ambil untung (profit taking). Indeks turun sebesar 11 poin (0,26 persen) ke level 4.545 setelah bergerak di antara 4.541-4.568 pada perdagangan Rabu (2/12).

Sementara itu, di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah menguat tipis 4 poin (0,03 persen) ke Rp13.780 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.749-Rp13.818 per dolar AS.

Analis Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe menyatakan indeks melemah tipis karena telah mengalami penguatan yang terlampau tinggi pada perdagangan sebelumnya. Dalam perdagangan kemarin, IHSG menguat hingga 2,5 persen, hal itu dinilai Kiswoyo membuat pelaku pasar melakukan aksi ambil untung pada hari ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kemarin menguatnya terlampau tinggi. Bisa dibilang profit taking untuk hari ini. Namun, saya prediksi akhir tahun bisa ke level 4.800 dari harapan penyerapan anggaran dan perbaikan kondisi ekonomi, ditambah window dressing,” ujarnya saat dihubungi CNN Indonesia, Rabu (2/12).

Mandiri Sekuritas mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp4,60 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp3,18 triliun, transaksi negosiasi Rp1,42 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp63,6 miliar.

Sebanyak 127 saham naik, 142 saham turun, 82 saham tidak bergerak, dan 210 saham tidak ditransaksikan. Adapun sebanyak lima sektor melemah, dipimpin oleh sektor konsumer yang turun 1,73 persen dan sektor manufaktur yang turun 1,47 persen.

Saham di sektor manufaktur yang paling terkoreksi adalah PT Pyridam Farma Tbk (PYFA, Rp126) yang turun 9,35 persen dan PT DaryaVaria Laboratoria Tbk (DVLA, Rp1.345) yang turun 3,93 persen.

Di sektor manufaktur, saham yang paling melemah adalah PT Asiaplast industries Tbk (APLI, Rp72) sebesar 10,00 persen dan PT Apac Citra Centertex Tbk (MYTX, Rp59) sebesar 9,23 persen.

Dari Asia, mayoritas indeks saham terkoreksi. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar 0,37 persen, indeks Kospi di Korsel yang melemah sebesar 0,72 persen, sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong terapresiasi sebesar 0,44 persen.

Sementara sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa juga melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,31 persen, DAX di Jerman yang melemah 0,09 persen, dan CAC di Perancis terkoreksi 0,09 persen. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER