Optimisme Investor Menguat, IHSG Berpeluang Naik

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Selasa, 15 Des 2015 06:40 WIB
IHSG diprediksi akan bergerak variatif dengan kecenderungan arah positif dalam rentang 4.370-4.450.
Investor mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di ruang kaca Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah mengalami pelemahan sejak akhir pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif dengan kecenderungan berbalik menguat (rebound) pada perdagangan Selasa (15/12).

Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi mengatakan bursa Eropa dibuka rebound cukup optimistis setelah terjadinya aksi jual terburuk sejak Agustus lalu. Menurutnya pelaku pasar tengah menanti beberapa hal penting.

“Investor menunggu keputusan suku bunga oleh The Fed (bank sentral AS) dengan 76 persen probabilitas dinaikannya suku bunga AS.  Investor juga menanti hasil pidato presiden bank sentral Eropa (ECB) mengenai langkah kedepan kebijakan menghadapi capital outflow,” jelasnya dalam ulasan, Senin (14/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, sentimen yang akan datang dari dalam negeri adalah neraca perdagangan tahunan dan komposisi ekspor impor Indonesia bulan November dengan konsensus defisit dan kembali melambat. Kendati sentimen bervariasi, Lanjar menilai secara teknis IHSG memiliki peluang menguat.

“Secara technical IHSG tertahan pada support 4.350. Sehingga peluang rebound IHSG masih terbuka dengan range pergerakan 4.350-4.465,” jelasnya.

Dalam perdagangan sebelumnya, Lanjar menyatakan mayoritas bursa di Asia ditutup negatif diiringi dengan pelemahan nilai tukar akibat aksi tunggu terhadap hasil pertemuan The Fed tanggal 15 Desember nanti.

Sementara, IHSG ditutup melemah 0,44 persen  ke level 4.374. Lanjar menilai pergerakan IHSG cenderung menguat jika dilihat dari harga pembukaan. Menurutnya, IHSG masih terpengaruh sentimen negatif dari global terkait aksi tunggu investor terhadap hasil keputusan The Fed.

“Akibat kekhawatiran anjloknya harga komoditas pasca kenaikan suku bunga AS membuat nilai tukar rupiah jatuh paling dalam di Asia setelah ringgit Malaysia,” ujarnya.

Analis KDB Daewoo Securities Heldy Arifien mengatakan akumulasi sejumlah saham unggulan belum mampu mengembalikan kondisi IHSG yang masih tertahan dalam teritori negatif pada penutupan sesi perdagangan kemarin.

Ia menilai, secara teknis terdapat potensi munculnya pemalikan positif (bullish reversal) pada perdagangan hari ini. Ia melihat IHSG memiliki ruang untuk menutup celah yang tersisa di level 4.394, untuk selanjutnya mencoba penetrasi resistensi level 4.395.

“Dengan demikian kami perkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan arah positif dalam rentang 4.370-4.450,” katanya. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER