Rupiah dan IHSG Kompak Dibuka Melemah pada Hari Ini

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Senin, 14 Des 2015 10:45 WIB
Rupiah melemah 70 poin menjadi Rp14.062 per dolar Amerika, sedangkan IHSG terkoreksi 32,62 poin menjadi 4.360,89.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (14/12) pagi melemah 70 poin menjadi Rp14.062. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (14/12) pagi melemah 70 poin menjadi Rp14.062 dibandingkan dengan posisi hari sebelumnya Rp13.992 per dolar AS.

Sementara dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah sebesar 32,62 poin atau 0,74 persen menjadi 4.360,89.  

Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta menjelaskan rupiah kembali mengalami tekanan bersama-sama dengan kurs lain di kawasan Asia seiring dengan semakin dekatnya rencana bank sentral Amerika (The Federal Reserve) menaikkan suku bunga acuannya (Fed fund rate).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Walaupun kenaikan Fed fund rate sudah diperkirakan, ketidakpastian masih menyelimuti pasar keuangan global mengenai seberapa cepat kenaikannya, jika agresif bisa memberikan efek negative shock yang lebih hebat," jelas Rangga kepada Antara.

Selain fokus ke pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 15-16 Desember nanti, lanjut Rangga, pelaku pasar uang di dalam negeri juga menanti rilis data neraca perdagangan Indonesia periode November 2015 serta kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI).

Ia mengatakan, neraca perdagangan diperkirakan menipis surplusnya menyusul harga komoditas dunia yang masih tertekan dan aktivitas impor yang meningkat menjelang akhir tahun. BI rate juga diperkirakan sulit turun jika suku bunga AS naik walaupun bank sentral sudah memberikan sinyal pelonggaran moneter.

"Di tengah situasi itu, secara umum ruang penguatan dolar AS masih terbuka," tuturnya.

Analis pasar uang dari PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong mengharapkan ada kepastian kebijakan dari bank sentral Amerika soal rencana kenaikan suku bunga acuannya. The Fed diprediksi akan menaikan suku bunga di pertemuan FOMC pada 15-16 Desember nanti.

"Saat ini investor cenderung menahan diri untuk masuk ke aset mata uang berisiko menjelang pertemuan FOMC," ujarnya. (antara)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER