Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) mendapatkan pinjaman sindikasi dari enam lembaga keuangan nasional senilai Rp12 triliun untuk mendukung pelaksanaan program pengadaan listrik 35 ribu megawatt (MW). Pinjaman sindikasi tersebut memiliki tenor 10 tahun dengan masa tenggang sekitar tiga tahun.
Lembaga keuangan dalam negeri yang menjadi kreditur PLN meliputi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Indonesia Exim Bank (Exim) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Direktur Utama PLN Sofyan Basyir menjelaskan kredit sebesar Rp12 triliun tersebut akan disalurkan untuk membiayai investasi PLN di semua fungsi, meliputi pembangunan pembangkit listrik, transmisi, distribusi, hingga fungsi pendukung. Proyek-proyek tersebut sejatinya merupakan bagian dari realisasi program kelistrikan 35 ribu MW.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penandatanganan Perjanjian Kredit Investasi PLN ini sudah berjalan untuk kali kelima. Hal ini menunjukkan tingginya kepercayaan dan komitmen Bank Dalam Negeri terhadap PLN dalam mendukung PLN," ujarnya usai penandatanganan perjanjian kredit sindikasi dengan enam bank nasional di Jakarta, Kamis (17/12).
Selain itu, Sofyan mengatakan perseroan juga telah melakukan penandatanganan perjanjian kredit sindikasi dengan BRI, BNI, Bank Mandiri, dan Indonesia Eximbank khusus untuk mendanai 85 persen proyek PLTU Teluk Balikpapan di Kalimantan Timur.
PLTU Kaltim memiliki kapasitas 2 x 110 MW yang menjadi bagian dari Program Percepatan Tahap I atau Fast Track I (FTP I). Berdasarkan catatan PLN, progres konstruksi PLTU yang dibangun oleh kontraktor Adhi Karya dan Shinohydro itu sampai saat ini sudah 95 persen.
Untuk mempercepat penyelesaian proyek ini, keempat Bank itu akan memberikan plafond kredit sebesar Rp 2,45 triliun dengan tenor pinjaman selama 10 tahun sejak penandatanganan perjanjian, termasuk masa tenggang 3 tahun.
Kuswiyoto, Direktur Kelembagaan BUMN BRI menuturkan pemerintah memberikan jaminan penuh terhadap pembayaran kewajiban PLN.
“Kami berterima kasih dan sangat bangga dapat berbisnis dan selalu menunjang bisnis PLN. Semoga tahun 2022, 99 persen mungkin 100 persen Indonesia sudah terang benderang. Itu Berkat PLN, terima kasih,” tuturnya.
(ags)