Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengisyaratkan bakal menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan premium dalam waktu dekat. Hal tersebut dilakukan menyusul tren penurunan harga minyak Mean of Plats Sigapore (MOPS) dan minyak mentah di pasar dunia yang saat ini berada di angka US$ 34,95 per barel.
"Lihat sendiri harganya seperti apa. Nanti biar pak Menteri yang menjelaskan," ujar Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi di Jakarta, Jumat petang (18/12).
Seperti diketahui, menyusul tren penurunan harga minyak dunia dalam beberapa waktu terakhir pemerintah telah beberapa kali menerapkan pola penentuan harga jual mulai dari satu bulan, tiga bulan dan enam bulan sekali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guna meredam dampak dari tingginya fluktuasi inflasi, Menteri ESDM Sudirman Said pun memutuskan untuk memilih pola penentuan harga BBM dalam tiga bulan sekali yang terangkum dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 39 Tahun 2015 tentang Perhitungan Harga Jual Eceran BBM.
"Kebijakan harga BBM kita saat ini premium tidak disubsidi, solar disubsidi Rp 1.000 per liter dan minyak tanah Rp 2.500 per liter. Dan kita ketahui bersama, akhirnya pemerintah mengambil opsi untuk menentukan harga BBM yang mengacu dari harga minyak tiga bulan lalu. Jadi tunggu seminggu lagi," cetus Adi.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja juga telah memberi sinyal bahwa pemerintah akan menurunkan harga BBM dalam waktu dekat.
"Insyallah turun Januari," kata Wiratmaja.
Sebagaimana diketahui, saat ini harga BBM Khusus Penugasan yang dilego di luar Jawa untuk jenis premium berada di angka Rp 7.300 per liter. Sementara untuk BBM subsidi jenis solar berada di angka Rp 6.900 per liter.
(gen)