Rencana Investasi Hulu Migas RI Amblas 17,9 Persen di 2016

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Senin, 21 Des 2015 07:54 WIB
Work Program and Budget (WP&B) 2016 disepakati di angka US$ 15,95 miliar, turun 17,9 persen dibandingkan WP&B 2015 di angka US$ 18,8 miliar.
Kegiatan pengeboran di sektor hulu PT Pertamina (Persero). (Dok. Pertamina).
Cirebon, CNN Indonesia -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan rencana investasi sektor hulu yang akan digelontorkan kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) tahun depan sebesar US$ 15,95 miliar, turun 17,9 persen dari rencana investasi 2015 yang mencapai US$ 18,8 miliar.

Angka tersebut seharusnya bisa mencapai US$ 17,92 miliar, jika SKK Migas menyetujui seluruh usulan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dalam penyusunan Work Program and Budget (WP&B) 2016 sebesar US$ 17,92 miliar.

Namun Kepala Bagian Hubungan Masyarakat SKK Migas Elan Biantoro memiliki alasan kuat mengapa instansinya enggan menyetujui seluruh angka usulan WP&B 2016. Pasalnya dari rencana investasi 2015 yang mencapai US$ 18,8 miliar, KKKS diperkirakan hanya akan mengeluarkan investasi sebesar US$ 14,8 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari tahun ke tahun anggaran di Wilayah Kerja Eksploitasi mencerminkan turun karena memang akibat faktor harga minyak,” kata Elan dalam acara media gathering SKK Migas di Cirebon, Sabtu (19/12) lalu.

Elan mengungkapkan tahun depan asumsi harga minyak hanya mencapai US$ 50 per barel atau turun dua kali lipat dari asumsi tahun ini sebesar US$ 105 per barel. Rendahnya harga minyak membuat sebagian besar KKKS enggan menghabiskan dana rencana investasinya, sehingga sampai akhir tahun realisasi penyerapan anggaran diperkirakan hanya sebesar 80 persen.

“Realisasinya dari tahun ke tahun memang umumnya 80 persenan,” ujarnya.

Apabila dirinci, 72 persen dari total anggaran WK eksploitasi 2016 atau US$ 11,53 miliar diperuntukkan untuk kegiatan produksi, sebesar US$ 2,32 miliar dialokasikan untuk kegiatan pengembangan (development), terakhir US$ 1,21 miliar untuk biaya umum dan administrasi.

Meskipun anggaran WK eksploitasi tahun depan turun, Elan optimistis target lifiting produksi minyak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 (APBN 2016) tetap bisa tercapai. Dalam APBN 2016 target lifting minyak tercatat 830 ribu barel per hari (bph) atau naik 5 ribu bph dari target APBNP 2015 sebesar 825 ribu bph.

“Target produksi naik karena kita tahu akan ada Banyu Urip yang membuat naik,” ujarnya.

Disebutkan Elan, produksi ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di Lapangan Banyu Urip tahun depan bisa mencapai 165 ribu bph. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER