Menteri Susi Ajak Pemodal Inggris Investasi di Indonesia

Irene Inriana | CNN Indonesia
Selasa, 22 Des 2015 12:04 WIB
Beberapa calon investor asal Inggris tertarik masuk ke sektor jasa keuangan terkait asuransi nelayan, aplikasi teknologi satelit, dan bisnis pengamanan laut.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berjalan meninggalkan Istana Merdeka usai melakukan pertemuan tertutup dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Rabu (16/9). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti melakukan kunjungan kerja ke London, Inggris pada 16-18 Desember 2015. Dalam lawatannya, Susi mengajak para pemodal dari negara tersebut berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia.

Susi Pudjiastuti didaulat menjadi pembicara inti pada diskusi tentang kondisi perekonomian Indonesia yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) London di KBRI London.

Respon para pebisnis Inggris, kata Susi, cukup positif untuk bisa menanamkan modalnya di bidang kelautan dan perikanan Indonesia. Beberapa calon investor yang sudah menyatakan minatnya untuk masuk ke sektor jasa keuangan khususnya yang terkait asuransi nelayan, aplikasi teknologi satelit, dan bisnis pengamanan lautan Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menarik minat calon investor, Susi pun menjual berbagai kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dinilainya cukup berhasil selama kepemimpinannya. Upaya yang disebut Susi cukup berhasil antara lain menghilangkan berbagai bahasa bersayap dalam kebijakan dan program kerja KKP.

“Pak Wapres bahkan menyebut perlunya Pemerintah melakukan hal ini atau Susinization. Sehingga saya ke sini ini termasuk dalam rangka Susinisasi itu,” ujar Susi di KBRI London, seperti yang dikutip dari website resmi KKP (21/12).

Selain itu, lanjut Susi, kebijakan KKP lainnya yang cukup positif adalah transparansi dan keterbukaan informasi ke publik. Bahkan sebagai Pegwai Negeri Sipil (PNS), Susi mengklaim jajarannya di KKP siap bertugas dalam 24 jam sehari selama tujuh hari dalam seminggu.

“Kami melakukan pertemuan dengan seluruh stakeholder, baik hitam dan putih, secara terbuka, komprehensif, detil dan tuntas. Kami memiliki Handbook dengan SOP berbasis sistem check-list,” ujarnya. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER