Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengusulkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar dan BBM penugasan jenis premium tidak serta merta mendapat persetujuan dari rapat kabinet yang akan digelar sore ini.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan, pemerintah akan mengizinkan Sudirman menurunkan harga BBM dengan satu syarat.
“Apakah dalam rapat diputuskan turun seperti sinyal yang diberikan Menteri ESDM, akan diputuskan nanti. Kalau memang ada margin untuk diturunkan, ya diturunkan,” kata Pramono di Istana Kepresidenan, Rabu (23/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut, penetapan harga BBM sesungguhnya merupakan kewenangan Menteri ESDM.
“Tetapi seyogyanya hal-hal yang bersifat strategis diputuskan dalam rapat paripurna kabinet. Karena pemerintah juga telah membuat terobosan dalam menekan harga BBM yang diputuskan dan dilaksanakan bersama,” kata Pramono.
Salah satunya adalah kebijakan Jokowi menerbitkan Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Kilang di Indonesia dengan membuka kesempatan kepada perusahaan menjadi investor kilang dan menunjuk PT Pertamina (Persero) sebagai pembeli tunggal seluruh produk kilang yang dihasilkan.
“Pemerintah tentu akan melihat bagaimana harga BBM bisa turun dan ini sedang dihitung, tetapi bukan sudah pasti akan diturunkan. Kalau ada ruang untuk diturunkan karena sudah sesuai dengan harga pasar, maka itu akan dilakukan,” tegasnya.
Selain membahas mengenai kemungkinan penurunan harga BBM, rapat paripurna kabinet yang akan dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga dijadwalkan membahas tiga agenda lain, yaitu kesiapan Indonesia menjalankan kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asean mulai awal 2016, kemudian membahas
millenium development goals terkait pemberantasan kemiskinan, dan proyeksi ekonomi Indonesia tahun depan.
(gen)