Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mempertegas penerapan ambang batas atas dan batas bawah tarif tarif angkutan umum demi menjaga stabilitas inflasi pada tahun depan.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bahkan membuka opsi penyesuaian tarif angkutan umum menyusul rencana penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) penugasan per 1 Januari 2016.
"Kalau dari perhubungan sendiri itu tarif transportasi umum dan konektivitas," ujar Jonan usai rapat pengendalian inflasi 2016 di gedung Bank Indonesia, Rabu (23/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jonan, Kemenhub akan tegas dalam menerapkan aturan tarif transportasi umum mengingat selama ini kenaikan tarif angkutan publik berdampak besar terhadap lonjakan harga barang.
"Untuk tarif, itu kan ada batas atas batas bawah. Intinya harus sesuai, sudah itu saja. Tidak boleh melebihi batas atas," katanya.
Sanksi TegasMantan Direktur Utama PT KAI (Persero) itu mengatakan pengaturan batasan tarif akan menyasar pengusaha angkutan umum agar tidak seenaknya menaikkan tarif. Apabila ada yang melanggar, Jonan tak segan-segan untuk memberi sanksi kepada perusahaan angkutan umum tersebut.
"Kalau ada yang sampai melebihi, ya kita kenakan sanksi," ujar dia.
Terkait dengan rencana penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) penugasan per 1 Januari 2016, Ignasius Jonan mengatakan Kemenhub akan melihat dulu besar penurunan harganya sebelum melakukan penyesuaian tarif angkutan umum.
Namun, Menhub memperkirakan penurunan tarif angkutan umum kemungkinan baru akan terjadi jika harga BBM turun berkisar Rp1.000 atau Rp2.000 per liter.
"Kita lihat tarifnya perlu disesuaikan apa tidak. Jika signifikan ya bisa turun, misal turunnya Rp1.000 atau Rp2.000 itu harus dilakukan penyesuaian tapi berapa persennya saya tidak tahu," tuturnya.
Kendati demikian, Jonan menegaskan ada dua hal yang bisa menurunkan tarif , yakni koreksi harga BBM dan penguatan nilai tukar rupiah. Faktor kurs menjadi pertimbangan karena terkait dengan harga suku cadang yang biasanya diimpor dari luar negeri.
"Jika rupiah menguat, otomatis turun juga tarifnya kan, karena
spare part itu banyak impor atau paling tidak secara gak langsung impor bahan bakunya," katanya.
Sayangnya, Jonan masih enggan untuk membocorkan formulasi perhitungan tarif baru angkutan umum. "Belum, belum ada," kata Jonan menambahkan.
Siang ini, sejumlah menteri ekonomi Kabinet Kerja berkumpul di Gedung Bank Indonesia (BI) untuk membahas pengendalian inflasi tahun depan. Terlihat beberapa menteri seperti Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution serta Gubernur BI Agus Martowardojo selaku tuan rumah.
(antara)