Jakarta, CNN Indonesia -- Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai Rancangan Undang-Undang (RUU) Pertembakauan bakal banyak menguntungkan petani lokal. Kehadiran aturan tersebut menurut Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati akan menciptakan keteraturan bagi industri hasil tembakau (IHT) dalam negeri.
Enny melihat selama ini dengan tidak adanya pengaturan soal kegiatan impor tembakau, maka pembelian tembakau dari luar negeri menjadi tidak terkendali. Sehingga ujungnya merugikan bagi petani.
"Kalau tidak ada pengaturan, tidak ada perbedaan perlakukan tembakau lokal dan impor. Akibatnya malah produksi rokok tidak terkendali juga," ujar Enny di Jakarta, Selasa (29/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, ia meminta Kementerian Kesehatan untuk tidak selalu memandang negatif RUU Pertembakauan yang saat ini akan dibahas karena telah masuk dalam Program Legislasi Nasional Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pasalnya, RUU itu notabene tidak berkaitan langsung dengan kebijakan Kementerian Kesehatan dan hanya melakukan pengaturan di sektor IHT.
Ia juga mengingatkan Kementerian Kesehatan, sektor tembakau untuk beberapa daerah tertentu tidak hanya berdimensi ekonomi semata. Misal di Madura, tembakau sudah mencakup aspek sosio kultural. Belum lagi ada daerah-daerah tertentu yang tanahnnya hanya bisa ditanami tembakau.
"Misal di Madura, tanaman tembakau ini kan tak hanya berdimensi ekonomi, ada dimensi budaya juga. Nah dengan adanya pengaturan di RUU tembakau, nanti akan ada keterpaduan," tegas Enny.
Ia mengingatkan, jangan sampai ego sektoral Kementerian Kesehatan terlalu dikedepakankan dan berpikir bahwa semua akan sehat tanpa tembakau. Jika tidak ada titik temu dan tidak buat pengaturan khusus tembakau maka justru akan selalu bertabrakan. "Tidak bisa serta merta bahwa akan sehat semua tanpa tembakau," tandasnya.
Budayawan Mohamad Sobary menambahkan, sikap keras kepala Kementerian Kesehatan menolak RUU Pertembakauan merupakan cara pandang sebelah mata yang tidak mampu melihat sisi positif sektor tembakau yang mampu memberikan lapangan pekerjaan di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
Sobary menganggap, para pengkritik sektor tembakau tidak melihat lebih jernih bahwa di balik asap rokok kretek yang mengepul, ada masa depan para petani yang harus diperjuangkan untuk dapat menghidupi keluarganya.