Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di hari terakhir bursa saham Indonesia. Mandiri Sekuritas mencatat indeks naik sebesar 23 poin atau 0,52 persen ke 4.593 setelah bergerak di antara 4.571-4.595.
Sebanyak 164 saham tercatat naik, 116 saham turun, 99 saham tidak bergerak, dan 178 saham tidak ditransaksikan.
Hari ini, investor membukukan transaksi sebesar Rp5,11 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp3,7 triliun dan transaksi negosiasi Rp1,4 triliun. Sementara di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (
net sell) sebesar Rp60,67 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak enam sektor menguat, dipimpin oleh sektor agribisnis yang naik 5,42 persen dan sektor perdagangan yang naik 2,42 persen.
Saham di sektor agribisnis yang paling menguat adalah PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP, Rp3.675) yang naik 25 persen dan PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK, Rp1.800) yang naik 17,26 persen.
Di sektor perdagangan, saham yang paling terapresiasi adalah PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO, Rp2.000) sebesar 25 persen dan PT Sugih Energy Tbk (SUGI, Rp470) sebesar 24,34 persen.
Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Dwi Shara Soekarno menyatakan naiknya suku bunga bank sentral Amerika membuat investor asing mengalihkan sebagian dananya keluar dari instrumen portofolio di Indonesia yang ditandai dengan nilai jual bersih (net selling) dana investor asing di pasar modal domestik sebesar Rp22,55 triliun.
Dampak dari kondisi global tersebut turut menyebabkan IHSG per 28 Desember 2015 ditutup di level 4.557,355 poin atau mengalami penurunan sebesar 12,81 persen, dibandingkan penutupan akhir Desember 2014 yang berada di level 5.226,947 poin.
“Nilai kapitalisasi pasar saham pun ikut berubah turun 7,54 persen dari Rp5.228 triliun pada akhir Desember 2014 menjadi Rp4.834 triliun per 28 Desember 2015,” kata Dwi.
Sementara rata-rata nilai transaksi harian saham periode Januari hingga Desember 2015 adalah sebesar Rp5,77 triliun, atau mengalami pelemahan sebesar 3,98 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2014 yaitu sebesar Rp6,01 triliun.
Meski demikian, rata-rata frekuensi transaksi harian saham periode Januari hingga Desember 2015 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2014, yaitu naik sebesar 4,38 persen menjadi 221.942 kali transaksi dari 212.635 kali transaksi.
(gen)