BNI Siap Bersaing Dalam MEA

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 31 Des 2015 18:59 WIB
Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyatakan siap berkompetisi dengan institusi perbankan lain seiring diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Kantor Bank BNI di Jakarta, Rabu, 1 April 2015. CNN Indonesia/Safir Makki.
Jakarta, CNN Indonesia --
Manajemen PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyatakan siap berkompetisi dengan institusi perbankan dari negara lain seiring diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai hari ini.

Tak hanya di dalam negeri, BNI juga siap bersaing dalam melakukan kegiatan operasionalnya di luar negeri.

"Terkait MEA, intinya kita harus bersaing dengan bank-bank lain, kan prinsipnya seperti itu. Maka kita harus bisa memberikan pelayanan dengan cost of fund yang sama dengan mereka (bank-bank luar negeri)," tutur Direktur Keuangan BNI, Rico Rizal Budidarmo di Jakarta, Kamis (31/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rico menambahkan, guna menurunkan ongkos pembiayaan atau cost of fund pihaknya mengaku sudah menentukan sejumlah strategi sdiantaranya mencari dana murah. Dengan cost of fund yang lebih rendah, kata dia maka perusahaan bisa mendapatkan nilai pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) yang besar dengan kemungkinan bisa menyediakan bunga pinjaman yang kompetitif ke kreditur.

Ia pun meyakini salah satu opsi dana murah yang bisa didapatkan perbankan tak terkecuali BNI adalah dengan menambah Current Account Savings Account (CASA) yang terdiri dari dana giro dan tabungan.

Di mana merujuk pada laporan keuangan BNI hingga kuartal III 2015, CASA BNI tercatat di angka Rp 212,85 triliun dengan rasio terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 60,9 persen.

"Saya rasa bahwa bank-bank dalam negeri, termasuk BNI, dari waktu ke waktu mencari dana murah. Dengan situasi yang kami miliki, dari waktu ke waktu kami bisa terus memberikan pinjaman yang kompetitif kepada nasabah kita," jelas Rico.

Gandeng BUMN Lain

Selain siap bersaing di dalam negeri, Rico melanjutkan pihaknya juga meyakini pengguna jasa remitensi BNI di luar negeri tidak akan pindah menggunakan bank lain karena perusahaannya memiliki jaringan yang banyak.

Ia menerangkan, saat ini BNI memiliki 14 kantor remitensi di luar negeri dan bekerjasama dengan instansi lain seperti PT Pegadaian dan PT Pos Indonesia yang memiliki outlet lebih dari lima ribu outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Dalam MEA pun kami yakin bisa sangat berkompetisi. Kami punya remitensi seperti Western Union, kami juga punya network yang lebih luas baik di luar maupun di dalam. Harapannya, kami tetap menjadi pilihan teman-teman yang ada di luar negeri," ujarnya.

Mengutip laporan keuangan perusahaan hingga kuartal III 2015, pendapatan remitensi tercatat Rp 49,5 miliar atau 1,78 persen dari pendapatan non bunga BNI sebesar Rp 5,41 triliun.
(dim/dim)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER