Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi XI DPR Muhammad Misbakhun menilai target penerimaan pajak tahun ini sebesar Rp1.350 triliun tidak realistis, seperti halnya target pajak tahun lalu yang dipatok Rp1.294,5 triliun. Pasalnya, target tersebut dibuat tidak mengacu pada realisasi penerimaan tahun sebelumnya.
Untuk itu, ia menyambut baik rencana pemerintah mengajukan revisi Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 pada Februari mendatang.
"Saya sangat setuju APBN 2016 direvisi. Menkeu (Bambang P.S. Brodjonegoro) mengatakan ke saya akan mengajukannya Februari, dimana target penerimaan pajak base on realisasi," ujarnya kepada CNN Indonesia, Selasa (5/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pertumbuhan penerimaan pajak tahunan yang logis itu rata-rata 10-14 persen dari realisasi tahun sebelumnya. Berbeda halnya dengan target pajak 2015 yang dianggapnya tidak realistis karena dipatok Rp1.294,5 triliun atau naik lebih dari 30 persen dari realisasi tahun sebelumnya Rp982 triliun.
"Target pajak 2015 tidak realistis karena kontraproduktif di saat ekonomi global sedang melambat, harga-harga komoditas turun. Seharusnya itu pemerintah memberikan insentif. Idealnya menurut saya naik tiap tahun 10-12 persen," tuturnya.
Sesuai dengan ketentuan, kata Misbakhun, proses pembahasan revisi APBN harus tuntas di parlemen dalam 30 hari sejak diajukan oleh pemerintah.
"DPR pasti setuju karena tidak ada sejarahnya DPR menolak APBNP. Kalau Februari diajukan, berarti Maret sudah bisa jalan," katanya.
Apresiasi FiskusMenilik pencapaian Direktorat jenderal Pajak (DJP) pada tahun lalu, politisi Partai golkar itu mengapresiasi kinerja para fiskus di bawah kepemimpinan singkat Ken Dwijugiasteadi. Pasalnya, dalam waktu sebulan, setoran pajak mengalami kenaikan signifikan di tengah kondisi ekonomi yang sedang sulit.
"Meskipun tidak mencapai target, tetapi Rp1.055 triliun itu sebuah prestasi yang sangat saya hargai. Itu merupakan potensi pajak sebenarnya di tengah kondisi ekonomi yang sedang sulit," tuturnya.
Menurut Misbakhun, sosok Ken sebagai pejabat pajak senior berperan penting dalam perkembangan DJP sebulan terakhir.
"Karena itu saya menilai Pak Ken patut dipermanenkan sebagai Dirjen Pajak sebab beliau sangat kompeten dan punya pengalaman yang panjang di sektor pajak," katanya.
(ags/gen)