Kementerian Pekerjaan Umum jadi Andalan Jokowi Serap Pekerja

Resty Armenia | CNN Indonesia
Kamis, 07 Jan 2016 07:38 WIB
Presiden Jokowi juga menginstruksikan kepada para kontraktor untuk mengutamakan penggunaan konten lokal dan barang produk dalam negeri, alih-alih mengimpor.
Presiden Jokowi juga menginstruksikan kepada para kontraktor untuk mengutamakan penggunaan konten lokal dan barang produk dalam negeri, alih-alih mengimpor. (Dok. Sekretariat Kabinet)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera) mampu menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya, mengingat anggaran yang diberikan kepada kementerian ini mencapai Rp104,08 triliun pada 2016.

“Kami ingin buka lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Angka sebesar Rp104 triliun yang ada di infrastruktur PU Pera ini akan buka lapangan pekerjaan sangat besar. Saya titip, usahakan proyek ini banyak serap tenaga kerja, padat karya, tanpa melupakan teknologi," ujar Jokowi di Gedung Pendopo Kementerian Pekerjaa Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, kemarin.

Jokowi juga meminta agar kementerian yang dipimpin Basuki Hadimuljono ini dapat menggunakan jasa konstruksi yang disediakan perusahaan kontraktor lokal, paling tidak sebanyak 90 persen. Ia mengaku sempat melihat lebih banyak kontrak yang nilainya di bawah Rp50 miliar dibanding yang di atas Rp50 miliar, sehingga kontraktor lokal bisa masuk ke proyek-proyek kementerian ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau terpaksa kontraktor nasional, subnya itu kontraktor lokal. Saya ingin peredaran uang semakin banyak di desa. Jangan hanya mampir dan kemudian ditarik lagi. Daerah tidak akan dapat peredaran uang itu," katanya.

Ia juga menginstruksikan kepada para kontraktor untuk mengutamakan penggunaan konten lokal dan barang produk dalam negeri, alih-alih mengimpor.

"Local content diperbesar, syukur bisa semuanya barang lokal. Tidak ada lagi nanti beli pipa harus impor. Ada lagi buat jembatan impor bajanya, padahal di sini ada Krakatau Steel," ujarnya.

Mantan Walikota Solo menjelaskan, saat ini pemerintah memprioritaskan penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) di sektor infrastuktur. Ia pun meyakini bahwa penerimaan negara di tahun-tahun berikutnya akan lebih banyak. Oleh karena itu, anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur akan bertambah.

"Kementerian PU Pera harus siap-siap. Siapkan manajer lapangan yang baik. Artinya, pengelola wilayah ada kepala balai. Siapkan manajemen yang betul-betul siap. Mungkin memang mengelola Rp1 triliun bisa, tapi nanti Rp10 triliun bingung. Siapkan sumber daya manusianya," katanya.

Untuk diketahui, Anggaran Tahun 2016 Kementerian PU Pera sebesar Rp104,08 triliun, dengan nilai paket pekerjaan kontraktual sebesar Rp48,03 triliun, yang terbagi menjadi 7.840 paket. Pada tahun 2016, program strategis Kementerian PU-PR diantaranya yakni:

Bidang Sumber Daya Air: penyelesaian 22 bendungan (on going) dan delapan bendungan baru, pembangunan 60 ribu hektare irigasi, rawa, tambak; Rehabilitasi 347 ribu hektare irigasi, rawa, tambak; Operasi dan Pemeliharaan irigasi, rawa, tambak 3,4 juta hektare, pembangunan 273 kilometer (km) pengendali banjir.

Bidang Bina Marga: pembangunan jalan baru 769 km (termasuk kawasan perbatasan), pembangunan dan peningkatan jembatan 12.714 meter (m), pembangunan fly over, underpass, perlintasan tak sebidang kereta api sepanjang 4.487 m.

Bidang Cipta Karya: pembangunan SPAM Regional 1.450 liter/detik, pembangunan SPAM IKK 2.189 liter/detik, pembangunan SPAM Berbasis Masyarakat 1.480 liter/detik; penanganan 2.086 hektare kawasan kumuh perkotaan; Penanganan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional (110.000 KK); Penanganan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Regional di 2 kabupaten/kota (2.350 KK).

Bidang Perumahan: pembangunan rumah susun 11.642 unit, pembangungan rumah khusus 6.350 unit, peningkatan kualitas rumah swadaya 94.000 unit, pembangunan baru rumah swadaya 1.000 unit, dan bantuan pra sarana umum (PSU) untuk perumahan umum 42.000 unit.

Penyerapan Tinggi

Jokowi mengaku tidak khawatir mempercayakan uang sebesar Rp104,08 triliun di tahun ini kepada Kementerian PU Pera. Ia mencatat dibawah pimpinan Basuki Hadimuljono, instansi tersebut bahkan berhasil menyerap anggaran 2015 sebesar 94 persen dari pagu lebih besar yang diberikan yaitu Rp118,5 triliun.

“Angka itu sangat tinggi, padahal tiga atau empat bulan lalu melaporkan ke saya paling-paling hanya 80 persen. Sementara target pemerintah setiap kementerian mampu menyerap sampai 93 persen," ujar Jokowi.

Ia mengaku senang karena kementerian ini menerapkan apa yang sudah diarahkannya, yakni langsung memulai proyek pada bulan-bulan awal, karena terbukti bisa mendorong dan memberikan stimulai pertumbuhan ekonomi. Ia berharap agar jangan sampai kepercayaan investor terhadap iklim usaha di Indonesia dirusak oleh kelalaian pemerintah sendiri. Menurutnya, jika proyek kementerian baru dilakukan pada Juni, maka kepercayaan investor akan turun yang akan berimbas pada turunnya pertumbuhan ekonomi.

Jokowi pun berterima kasih pada Basuki Hadimoeljono karena telah memulai lelang sebelum tahu berjalan dan membuat kontrak pada awal tahun. Kemarin, keduanya menyaksikan penandatanganan kontrak senilai Rp8,8 triliun dari total paket yang akan ditandatangani Januari ini sebesar Rp25 triliun. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER