KPPU Bongkar Jaringan Mafia Beras di 11 Provinsi

Resty Armenia | CNN Indonesia
Sabtu, 14 Nov 2015 13:15 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut telah mengizinkan KPPU merekomendasikan pencabutan izin usaha perusahaan yang melakukan kartel dan memainkan harga.
Ketua KPPU Syarkawi Rauf menjawab wartawan seusai diterima Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (13/11). (Dok. Sekretariat Kabinet).
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengaku berhasil menemukan para pedagang besar komoditas beras di 11 provinsi yang melakukan pengaturan harga secara bersama-sama.

Hal tersebut disampaikan KPPU kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kemudian mengizinkan lembaga tersebut merekomendasikan pencabutan izin usaha bagi perusahaan yang melakukan kartel dan memainkan harga.

“Presiden sangat mendukung upaya-upaya KPPU untuk melakukan penegakan hukum di bidang pangan,” kata Ketua KPPU Syarkawi Rauf, kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syarkawi mengaku telah melakukan pantauan di 11 Provinsi yang menjadi sentra beras nasional di Sumatera, Jawa, sampai Papua.

“Hasilnya di setiap provinsi KPPU menemukan adanya 5 (lima) pemain besar yang menentukan harga,” kata Syarkawi.

Dampak dari persekongkolan para pemain besar tersebut, beras menjadi langka di pasaran, dan harganya melonjak tinggi.

Ia menegaskan, kalau ada tindakan yang mengarag ke anti persaingan, maka sesuai perundangan yang berlaku KPPU akan melakukan tindakan langsung.

Sesuai arahan Presiden, lanjut Syarkawi, KPPU akan menjatuhkan sanksi administrasi, dan merekomendasikan pencabutan izin usaha perusahaan yang bersangkutan.

Sementara terkait komoditas daging, Syarkawi menyebut KPPU tengah menyidangkan 32 perusahaan yang diduga melakukan kartel daging sapi.

“Dua bulan ke depan akan ada keputusan resmi dari KPPU mengenai dugaan kartel daging sapi,” kata Syarkawi.

Beberapa indikasi dan bukti awal yang ditemukan KPPU, perusahaan-perusahaan lokal yang disidang tersebut diketahui menjalin hubungan dengan perusahaan asing sekaligus bersekongkol untuk menahan pasokan daging sapi hingga sampai ke rumah potong hewan. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER