Jakarta, CNN Indonesia -- Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) mengatakan kesiapannya bersaing di dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang implementasinya sudah dimulai sejak akhir Desember lalu. Adanya MEA juga diharapkan membantu pertumbuhan industri makanan-minuman sebesar 7 hingga 8 persen di 2016.
"40 persen pasar Asia Tenggara sudah dikuasai, kami yakin bisa manfaatkan 60 persen sisa pasarnya. Bahkan sudah ada beberapa anggota kami yang mulai ekspansi ke negara ASEAN lainnya," jelas Ketua Umum Gapmmi Adhi Lukman di Jakarta, Jumat (8/1).
Lebih lanjut, ia mengatakan kalau industri makanan dan minuman domestik sudah merambah Filipina, Myanmar, Singapura, dan Vietnam. Ia menyebut kalau produk makanan kecil (
snack) sudah merambah Myanmar sedangkan produk bumbu masak sudah merambah Malaysia dan Singapura.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi dalam menguasai pasar Asean, kami punya pesaing utama yaitu Thailand. Karena harus kami akui, di sana integrasi dari bahan baku hingga industri sangat bagus sekali. Sehingga skala ekonomis produk asal Thailand itu sangat besar sekali," tambah Adhi.
Dengan implementasi MEA, Adhi berharap pertumbuhan nilai industri makanan dan minuman tahun ini bisa didorong oleh peningkatan volume penjualan tak seperti kuartal I dan II tahun 2015 yang didorong oleh peningkatan harga. Sebagai informasi, pelaku industri makanan minuman menaikkan harga jual sebesar 10 hingga 15 persen di awal tahun 2015 lalu.
"Selain karena MEA, kami harap pertumbuhan permintaan domestik juga meningkat karena proyeksi pertumbuhan ekonomi yang membaik dan juga menurunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di awal tahun ini. Kami harap pertumbuhan industri makanan dan minuman membaik di tahun ini," jelasnya.
Sebagai informasi, pada kuartal III 2015, pertumbuhan industri makanan dan minuman tercatat di angka 6,95 persen atau menurun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 10,89 persen. Padahal di semester I tahun 2015, industri makanan dan minuman bisa mencetak pertumbuhan 8,46 persen.
(gen)