Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memastikan pembangunan jalur kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) selesai sebelum Asian Games dihelat pada 2018.
Optimisme Jonan didukung oleh pengerjaan proyek yang selesai tepat waktu karena pengerjaannya belum ada kendala sampai saat ini.
"Ini menunjukkan pembangunan LRT yang telah diprogramkan itu akan selesai sesuai rencana," kata Menhub usai pertemuan dengan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sabtu (9/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun demikian, lanjutnya, koordinasi harus diutamakan karena pembangunan proyek ini banyak terkait dengan fasilitas umum. Menurutnya, cukup banyak fasilitas yang kemungkinan akan terimbas pembangunan LRT seperti pipa gas, saluran listrik termasuk air bersih.
"Itu menjadi tugas pemerintah daerah seperti wali kota dan gubernur supaya pembangunannya berjalan lancar dan selesai tepat waktu," tuturnya.
Peletakan batu pertama proyek LRT di wilayah Jabodetabek telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada September 2015. Terdapat dua koridor yang diharapkan tuntas sebelum 2018, yakni koridor Kelapa Gading ke Kebayoran Lama dan Bandara Soekarno-Hatta ke Cempaka Putih.
Untuk menggarap proyek tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkirakan dibutuhkan pembiayaan berkisar Rp 10 triliun hingga Rp 20 triliun.
PT Adhi Karya selaku pelaksana proyek menerima kucuran penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp1,4 triliun dan hak memesan efek terlebih dahulu (
right issue) dari Bursa Efek Indonesia sebanyak Rp1,37 triliun.
LRT rencananya terintegrasi di Jabodetabek sepanjang 125,1 kilometer. Dengan cakupan yang jauh, moda transportasi massal yang ramah lingkungan ini diharapkan bisa membantu mengurangi kemacetan Jakarta dan sekitarnya.