Jakarta, CNN Indonesia -- Eksekusi proyek kereta rel ringan atau
Light Rail Transit (LRT) tertunda dan panjang jalurnya harus dipangkas karena berbenturan dengan rencana jalur moda transportasi cepat
Mass Rapid Transit (MRT).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan pembangunan proyek LRT tetap jalan meski mengalami penundaan. Penundaan terjadi karena terdapat sejumlah jalur LRT yang bersinggungan dengan rute MRT.
"Memang jika dilihat secara bisnis (penundaan itu) tak bagus," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI, Selasa (19/1).
Menurut Ahok, sapaan Basuki, pengaruh bisnis yang paling dirasakan adalah pengurangan panjang rute LRT koridor Kelapa Gading-Pegangsaan-Kebayoran Lama. Panjang jalur dipangkas karena memotong sembilan stasiun MRT koridor Timur-Barat Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan skala prioritas, Ahok mengakui proyek MRT harus diutamakan ketimbang LRT. Untuk itu, pelaksana proyek LRT harus mengalah dalam menyikapi kendala ini.
"Kami mengalah dan trase harus digambar ulang hanya sampai Pulomas, tapi karena terlalu pendek maka saya minta teruskan saja hingga Marunda," kata Ahok.
"Tapi di sana tingkat penduduk yang mampu naik itu kecil dan ini harus sampai ke Kebayoran, tapi ini memotong MRT bagaimana."
Sebelumnya, Gubernur Ahok menargetkan pembangunan dua jalur LRT di wilayah Jabodetabek tuntas sebelum pelaksanaan Asian Games 2018. Kedua rute yang diprioritaskan tersebut adalah koridor Kelapa Gading ke Kebayoran Lama dan Bandara Soekarno-Hatta ke Cempaka Putih.