Terseret Penurunan Bursa Asia, IHSG Ditutup Melemah

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jan 2016 18:27 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menyusut 13 poin ke level 4.414 pada penutupan Kamis (21/1).
Karyawan memantau pergerakan IHSG di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 4 Januari 2016. (CNNIndonesia/Saffir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah di tengah koreksi bursa saham Asia.

Mengutip catatan perdagangan hari ini, Indeks turun sebesar 13 poin atau sekitar 0,31 persen ke level 4.414 setelah bergerak di antara 4.408 hingga 4.463.

Sedangkan di pasar valuta asing nilai tukar rupiah tercatat menguat sebesar 57 poin atau 0,41 persen ke Rp13.906 per dolar AS usai bergerak di kisaran Rp13.865-Rp13.938.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, fluktuasi IHSG hari ini dipengaruhi sentimen pergerakan bursa Asia lantaran minimnya sentimen dalam negeri.

“Investor asing pun terus terlihat memperpanjang aksi jual diawal tahun meski pun pergerakan nilai tukar rupiah cenderung terkendali dibawah level Rp 14.000 per dolar AS,” kata Lanjar.

Mandiri Sekuritas mencatat, hingga penutupan sore tadi investor membukukan transaksi sebanyak Rp5,08 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp3,82 triliun dan negosiasi Rp1,25 triliun.

Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp619,11 miliar.

Sementara dari catatan perdagangan, sebanyak enam indeks sektoral melemah dipimpin oleh sektor perdagangan yang turun 1,26 persen dan sektor properti yang melemah 0,81 persen.

Mandiri Sekuritas melansir, sebanyak 92 saham tercatat naik, 175 saham turun, 85 saham tidak bergerak, dan 211 saham tidak ditransaksikan.

Masih mengacu catatannya, saham di sektor perdagangan yang paling terkoreksi adalah PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk (CMPP, Rp108) yang turun 10 persen dan PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR, Rp315) yang turun 10 persen.

Di sektor properti, saham yang paling melemah adalah PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII, Rp700) sebesar 9,68 persen dan PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS, Rp52) sebesar 7,14 persen.

Dari pasar Asia, mayoritas indeks saham tercatat menunjukkan pelemahan. Kondisi itu terlihat oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar 2,43 persen, indeks Kospi di Korsel yang melemah sebesar 0,27 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong yang terkoreksi sebesar 1,82 persen.

Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa justru menguat sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,29 persen, DAX di Jerman yang menguat 0,28 persen, dan CAC di Perancis yang terapresiasi 0,46 persen.

Lanjar menambahkan, bursa Asia ditutup melemah di sesi kedua akibat gagalnya upaya suntikan dana terbesar bank sentral di China dalam meredakan kekhawatiran perlambatan ekonomi.

“Saat ini china berupaya menahan turun biaya pinjaman untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Data aktifitas industri di Jepang turun jauh dibawah ekspetasi dilevel  minus 1,0 persen dari 0,9 persen di bulan November dengan ekspetasi minus 0,7 persen menjadi salah satu faktor penekan indeks saham di Jepang dan juga Asia,” imbuh Lanjar. (dim)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER