Tekanan Global Masih Kuat, IHSG Diprediksi Bergerak Volatile

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Jumat, 22 Jan 2016 07:40 WIB
IHSG diprediksi analis masih akan bergerak random dengan kecenderungan tertekan pada kisaran 4395-4440.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Antara Foto/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Analis memprediksi bursa saham nasional masih akan bergerak random pada hari ini, Jumat (22/1) di tengah tekanan aksi jual yang meningkat.

"Diprediksi IHSG masih akan bergerak mixed tertekan dengan range pergerakan 4395-4440," ujar Lanjar Nafi, Analis Reliance Securites dalam riset hariannya, Kamis (21/1).

Dia menjadikan pelemahan pasar pada perdagangan kemarin, Kamis (21/1) sebagai rujukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Asia, pasar ditutup melemah pada sesi kedua. Menurutnya, suntikan dana terbesar bank sentral di China gagal meredakan kekhawatiran perlambatan ekonomi. Saat ini china berupaya menahan turun biaya pinjaman untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Data aktifitas industri di Jepang yang turun jauh di bawah ekspetasi juga menjadi salah satu faktor penekan indeks saham di Jepang dan juga Asia.

Sementara IHSG, Kamis kemarin bergerak volatile yakni menguat diawal perdagangan dan ditutup turun 13,86 poin atau 0,31 persen di level 4414,16. Aksi jual investor asing sebesar Rp108,16 miliar mempengaruhi tekanan pasar.

"Sentimen pergerakan bursa Asia menjadi trigger pergerakan IHSG akhir-akhir ini melihat minimnya sentimen dalam negeri. Investor asing pun terus terlihat memperpanjang aksi jual di awal tahun meskipun pergerakan nilai tukar rupiah cenderung terkendali di bawah level Rp14 ribu," jelasnya.  

Sementara di Eropa, keputusan suku bunga dan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) turut mempengaruhi pergerakan random pasar modal. Indeks kepercayaan konsumen di Eropa diprediksi membaik menyambut kebijakan moneter ECB.

Dia memperkirakan sentimen di akhir pekan akan diramaikan oleh kinerja sektor manufaktur dan jasa di Eropa dan AS dengan ekspetasi sedikit negatif sehingga kembali berpotensi memberi tekanan pada bursa.

Optimisme justru ditunjukkan oleh William Surya wijaya, Analis  PT Asjaya Indosurya Securities. Menurutnya, IHSG masih berpotensi mengua meskipun diakui tekanan dari efek penurunan harga komoditas minyak masih terasa.

"IHSG today range 4406 – 4491," jelasnya.

Namun, lanjutnya, kondisi nilai tukar rupiah yang cenderung stabil diyakini bakal turut menopang pola pergerakan naik IHSG.  

"Pemberat terletak pada efek pergerakan market global,terkait harga minyak, yang terlihat belum juga mereda tekanannya," katanya.

Ada beberapa saham yang direkomendasikan PT Asjaya Indosurya Securities untuk diperhatikan investor, yakni ASII, ASRI, BBTN, ADHI, WIKA, KLBF, BBNI, UNVR dan INDF. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER