Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) berkomitmen akan menggunakan teknologi tercanggih di dalam pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Direktur Utama KCIC Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan, untuk menjamin keselamatan kereta cepat akan mengadopsi sistem kendali CTCS-3 yang telah mendapatkan sertifikasi dari Loyd's dan TUV serta sertifikasi Safety Implementation Level (SIL) 4.
Sementara untuk penggunaan teknologi telekomunikasi, lanjut Hanggoro pihaknya akan memakai sistem GSM-R yang dinilai sangat andal dan terpercaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini SIL 4 merupakan level tertinggi dalam sertifikasi persinyalan yang sederajat dengan teknologi persinyalan dunia, seperti Alstom, Siemens dan Bombardier," katanya dalam keterangan resminya, Jumat (29/1).
Hanggoro menambahkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang memiliki jalur sepanjang 142 kilometer (km) tersebut juga akan dilengkapi dengan sistem teknologi pencegahan, risiko, dan keamanan.
Di samping, megaproyek yang menghabiskan investasi mencapai US$5,5 miliar ini bakal memiliki kendali pemeriksaan, pengawasan dan pemeliharaan secara menyeluruh terhadap berbagai fasilitas, antara lain unit kereta, jalur kereta, jembatan, sistem sinyal komunikasi dan jaringan kontak, pemantauan pergerakan roda dengan rel.
Selain itu, Hanggoro mengatakan dengan penggunakan teknologi itu maka proyek kereta cepat akan memiliki fasilitas sistem deteksi dini atau "early warning system" terhadap bencana, pengujian yang komprehensif terhadap sarana serta prasarana untuk meyakinkan kereta dapat beroperasi aman dan tepat melebihi 99 persen dari standar EMUs.
"Untuk di Jawa Barat, pembangunan rel kereta cepat ini juga akan kita sesuaikan dengan kondisi iklim dan geologi yang rawan gempa," katanya.
Hanggoro menambahkan Kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut juga akan memiliki platform teknologi EMU China dengan kecepatan 350 Km per Jam.
"Namun untuk saat ini tentu disesuaikan dengan jarak tempuh, yang ditargetkan pada tahap komersial awal, 200 km per jam. Sehingga waktu tempuh 140,9 km sekitar 45 menit," pungkasnya.
(dim/gen)