Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan menyatakan sebanyak 12 perusahaan telah mengajukan diri untuk mengelola kawasan Pusat Logistik Berikat (PLB) yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan 12 perusahaan tersebut memiliki latar belakang dan bidang usaha yang berbeda. Kini perusahaan-perusahaan tersebut tengah diseleksi oleh DJBC sebelum mendapatkan hak sebagai pengelola.
"Kami akhir bulan ini sedang coba mengatur jadwal dengan protokol Presiden untuk kita resmikan," ujar Heru di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (2/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun nantinya, penghuni kawasan PLB berhak menerima fasilitas fiskal berupa penangguhan bea masuk hingga pembebasan cukai dan pajak impor.
"Ini (Kawasan PLB) sebagai bentuk dukungan otoritas terhadap para pelaku industri," jelas Heru.
Sebelumnya melalui PMK Nomor 272 Tahun 2015, Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro telah menetapkan syarat dan kriteria bagi perusahaan yang ingin mengajukan permohonan sebagai pengelola atau penyelenggara kawasan PLB.
Salah satu syaratnya adalah hanya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau perusahaan swasta terbuka yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang boleh menjadi pengelola PLB. Namun, hingga kini belum jelas terkait kesiapan para perusahaan tersebut untuk melantai di bursa.
Berikut nama 12 perusahaan yang mengajukan diri ke DJBC:
1. PT Toyota Manufacturing di Karawang bergerak di bidang supporting industri otomotif
2. PT Petrosea di Balikpapan yang bergerak di bidang supporting industri migas dan pertambangan
3. PT Pelabuhan Penajem (Astra Group) di Balikpapan bergerak di bidang supporting industri migas dan pertambangan
4. PT Agility di Cikarang bergerak di bidang supporting industri kebutuhan rumah tangga (home care)
5. PT Cikarang Dry Port di Cikarang bergerak di bidang industri tekstil
6. PT Transcon Indonesia di Marunda Jakarta Utara bergerak di bidang industri makanan dan minuman.
7. PT Cipta Krida Bahari di Cakung Jakarta Timur, bergerak di bidang industri migas dan pertambangan
8. PT Dunia Express di Sunter dan Karawang yang bergerak di bidang industri tekstil
9. PT Khrisna di Bali yang bergerak di bidang industri kreatif dan kerajinan
10 PT Vopak Terminal Merak di Merak yang bergerak di bidang industri tekstil sintetis
11. PT Dahana di Subang yang bergerak di bidang indutri migas dan pertambangan
12. PT Kamadjaja Logistic di Cibitung Bekasi yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman.
(gir/gen)