Jakarta, CNN Indonesia -- PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menargetkan dapat menguasai pangsa pasar penjualan ritel mobil nasional sebesar 12,5 persen di tahun ini. Angka itu meningkat tipis apabila dibandingkan dengan pangsa pasar ritel Suzuki tahun lalu sebesar 11,86 persen.
Davy Tuilan, 4W Deputy Managing Director SIS mengatakan kompetisi yang semakin ketat adalah alasan utama perusahaan untuk tidak memasang target muluk-muluk. Menurutnya, tak mudah menjaga pangsa pasar di tengah lesunya daya beli masyarakat dalam membeli kendaraan bermotor.
"Kami pasang target moderat karena situasinya sangat kompetitif, jadi bagi kami target seperti itu akan lebih leluasa untuk dicapai. Mudah-mudahan market-nya tumbuh lebih besar dari forecast," jelas Davy, akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melanjutkan, penurunan pangsa pasar Suzuki dari angka 13,4 persen di tahun 2014 ke angka 11,86 persen di tahun lalu juga disebabkan karena ketatnya persaingan. Terlebih, Suzuki lebih bermain di segmen
Low Multi Purpose Vehicle (MPV) yang merupakan segmen dengan kontribusi penjualan terbesar di Indonesia.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) pada 2015 menunjukkan penjualan ritel
low MPV di angka 267.602 unit atau mengambil porsi 25,94 persen dari total penjualan mobil nasional sebesar 1.031.422 unit. Davy mengatakan, semakin menjanjikan suatu segmen pasar, maka persaingan akan semakin kompetitif karena seluruh agen tunggal pemegang merek (ATPM) ingin mengambil bagian di dalamnya.
"Kami anggap segmen
low MPV ini seperti mawar berduri, cukup menjanjikan secara volume penjualan namun persaingannya juga hebat karena pemain-pemain besar ada di situ. Persaingan
low MPV ini merepresentasikan overall otomotif di Indonesia," katanya.
Dominasi AvanzaDi tahun kemarin, segmen
low MPV Suzuki yang diwakili oleh Ertiga mencatat penjualan sebesar 32.871 unit, atau sebesar 12,24 persen dari total penjualan
low MPV nasional. Suzuki Ertiga menempati posisi ke-empat penjualan
low MPV, sementara Toyota Avanza memimpin pasar dengan penjualan ritel sebesar 133.153 unit dan memiliki pangsa 49,75 persen di segmen ini.
Melihat hal tersebut, Davy juga tak mau memasang target terlalu tinggi untuk pangsa pasar
low MPV meskipun segmen ini masih diunggulkan oleh perusahaan di tahun ini. "Kalau Ertiga bisa bertahan di angka 13 hingga 14 persen, itu sudah sangat baik untuk kami," jelasnya.
Untuk mempertahankan pangsa pasar
low MPV, Suzuki mengandalkan strategi peluncuran model baru. Hal itu, terangnya, sudah dilakukan perusahaan dengan meluncurkan Suzuki
New Ertiga Dreza di bulan lalu sebagai upaya penetrasi di pasar mobil seharga Rp200 juta ke atas.
Tak hanya
low MPV, perusahaan juga akan masuk ke segmen lain dengan meluncurkan model baru di setiap kuartalnya. Salah satu mobil tersebut rencananya akan diluncurkan pada helatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) bulan Agustus mendatang.
"Nanti di kuartal kedua kami akan luncurkan mini
Sport Utility Vehicle (SUV), kuartal ketiga kami akan luncurkan
medium SUV, dan di kuartal keempat kami akan luncurkan dalam format
hatchback," ujarnya tanpa memberi keterangan lebih lanjut.
Sebagai informasi, penjualan ritel Suzuki tahun lalu tercatat sebesar 122.348 unit atau menurun 23,76 persen dari angka 160.490 unit pada 2014. Penjualan Suzuki menempati posisi ke-empat setelah Toyota (321.344 unit), Daihatsu (166.567 unit), dan Honda (166.258 unit).