Genjot Budidaya Perikanan, Menteri Susi Siapkan Rp1,3 Triliun

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Jumat, 12 Feb 2016 01:43 WIB
Dana Rp1,3 triliun sendiri akan dialokasikan dari 80 persen anggaran Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB).
Seorang warga berjalan di areal tambak udang yang mengering di desa Sukadadi, Kecamatan Arahan, Indramayu, Jawa Barat, (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Jakarta, CNN Indonesia -- Guna meningkatkan angka produksi ikan budidaya nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana mengalokasikan dana sebesar Rp1,3 triliun yang diambil dari anggaran Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB).

Selain untuk menggenjot besaran produksi, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto mengungkapkan, dana yang ditaksir mencapai 80 persen dari anggaran PJPB tersebut sedianya juga akan dipakai untuk membantu nelayan dalam rangka mengembangkan kegiatan budidaya ikan.

"80,04 persen ini setara dengan Rp1,3 triliun yang (nantinya) dialokasikan untuk beberapa kegiatan prioritas sesuai arahan Menteri Kelautan dan Perikanan," ujar Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto dalam keterangan resminya, Kamis (12/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyusul pengalokasian anggaran sebanyak Rp1,3 triliun, Slamet bilang saat ini pihaknya telah menetapkan beberapa kegiatan prioritas yang dilandasi pada 3 pilar pembangunan sektor perikanan nasional meliputi: kedaulatan, keberlanjutan hingga kesejahteraan.

Sementara untuk kegiatan prioritas, kata dia program bantuan terhadap nelayan akan difokuskan pada pemberian eskavator secara gratis sebanyak 100 unit, kincir angin sebanyak 2 ribu uni hingga bantuan berupa bantuan pakan mandiri sebanyak 360 paket.

"Di samping itu juga ada bantuan lainnya seperti bantuan pakan ikan dan juga program pra sertifikasi hak atas tanah," imbuh Slamet.


Tak cuma itu, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya konservasi Kementerian yang dipimpin oleh Susi Pudjiatuti ini juga akan menyediakan benih untuk kegiatan restocking, benih untuk usaha budidaya polikultur atau multi spesies hingga penyediaan bibit mangrove untuk ditanam di kawasan tambak.

Slamet menyatakan, pihaknya juga akan memberikan bantuan berupa kebun bibit rumput laut di 20 propinsi, budidaya biofloc sebanyak 5 paket, sarana budidaya kekerangan sebanyak 60 paket dan juga sarana budidaya minapadi sebanyak 760 paket.

"Program prioritas penyediaan 100 juta benih adalah salah satunya. Demikian juga dengan bibit pohon mangrovenya kurang lebih sebanyak 600 ribu batang, kami sediakan," ujar Slamet.

Tingkatkan Target

Berdasarkan data KKP tahun lalu, di sepanjang 2015 capaian produksi perikanan budidaya Indonesia telah mencapai 17,6 juta ton.

Adapun besaran produksi perikanan budidaya tahun ini akan digenjot pada angka 19,4 juta ton, atau mengalami kenaikan sebesar 10,2 persen.

"Kalau pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari DJPB pada tahun 2015 mencapai 18,9 miliar atau 162 persen dari target yang telah di tetapkan," katanya.

Sedangkan untuk jenis upaya budidaya, kata Slamet komoditas yang diunggulkan masih menyasar produk rumput laut hingga udang mulai dari jenis windu dan vaname.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER