Jakarta, CNN Indonesia -- Sukses mengurangi aksi pencurian ikan di laut Indonesia pada tahun pertamanya menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menetapkan target baru. Tahun ini, Susi ingin lebih banyak lagi menyedot investasi asing masuk di sektor perikanan Indonesia.
Menurutnya, upaya tersebut hanya bisa dilakukan jika pemerintah membuat perubahan besar dalam proses penerbitan izin investasi penangkapan maupun pembudidayaan ikan.
“Kami akan membuka perubahan baru dengan lebih transparan dan
win-win solution untuk para pebisnis. Kami akan memangkas peraturan-peraturan yang tidak diperlukan yang membuat lingkungan bisnis tidak terlalu bersahabat dengan investor,” ujar Susi di kantornya, Senin (11/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peluang investasi di sektor perikanan menurut Susi perlu dibuka lebar jika pemerintah ingin produk perikanan Indonesia memenangkan persaingan di pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Sebab meskipun memiliki sumber daya ikan yang melimpah, namun masih minim perusahaan asing yang menanamkan modalnya di Indonesia karena maraknya praktik pencurian ikan sampai 2014 lalu.
“Kami sedang membangun perekonomian dengan memprioritaskan hal-hal yang berhubungan kelautan dan perikanan seperti, seafood, bisnis perikanan, shipping, dan hal lain yang berhubungan dengan Indonesia,” kata Susi.
Berkah Perangi Pencurian IkanPemilik PT ASI Pudjiastuti Aviation alias Susi Air itu menilai, keberhasilan pemerintah memerangi praktik pencurian ikan secara ilegal yang banyak dilakukan pemilik kapal asing menjadi modal utama dalam menarik investasi.
“Kami membukatikan bahwa sektor kelautan telah mencapai pertumbuhan yang pesat dari rata-rata 6 persen menjadi 8,7 persen tanpa adanya investasi. Tahun ini kami ingin 80 persen dari anggaran kami yaitu sekitar US$1,2 miliar, sebesar 80 persennya dipakai untuk belanja investasi. Untuk mendukung pertumbuhan sektor perikanan dan mendulang keuntungan dari memerangi illegal fishing,” paparnya.
(gen)