Menkeu Bidik Deposan BUMN dan K/L untuk Tekan Bunga Bank

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Rabu, 17 Feb 2016 10:07 WIB
Pemerintah mensinyalir bunga bank sulit turun karena ada tekanan dari deposan besar, antara lain BUMN dan kementerian/lembaga (K/L).
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyampaikan sambutan pada acara Penghargaan Tokoh Finansial Indonesia 2015 di Jakarta, Rabu (16/12). (Antara Foto/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menegaskan dalam rangka menurunkan bunga kredit, pemerintah akan membatasi penempatan dana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan kementerian/lembaga (K/L) dalam bentuk deposito di perbankan.

Kebijakan pemerintah ini, menurutnya, akan lebih menyasar ke deposan besar, yakni BUMN dan K/L. Artinya, kebijakan ini bukan untuk mengintervensi perbankan agar menurunkan bunga deposito. 

"Yang pasti tidak untuk dibandingkan (bunga deposito) antarbank sehingga memicu suku bunga tinggi," ujar Bambang kepada CNN Indonesia, Rabu (17/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan rencana pemerintah membatasi perputaran uang negara di sistem perbankan, yang selama ini banyak diendapkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan K/L.

Darmin mengatakan upaya pembatasan ini dilakukan guna mengurangi tekanan deposan besar yang selama ini disinyalir menghambat penurunan suku bunga bank umum.

Kelompok deposan besar yang dimaksud Darmin tidak lain adalah BUMN dan K/L yang selama ini menempatkan dana dalam jumlah besar dalam bentuk deposito.

"Jangan sampai BUMN yang punya uang misalnya Rp10 triliun karena bunga depositonya kecil dia pindah ke bank lain. Itu yang coba kita batasi. Jangan cari duit dengan duit kalau pemerintah, kalau swasta bolehlah," ujar Darmin di Jakarta, Selasa (16/2).



Sayangnya, baik Darmin Nasution maupun Bambang Brodjonegoro tidak merinci kebijakan apa yang akan diambil pemerintah untuk membatasi pergerakan uang negara yang diendapkan oleh perusahaan pelat merah, kementerian dan lembaga.

Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu menjelaskan, dengan adanya tren penurunan suku bunga acuan di dunia, pemerintah melihat adanya ruang untuk melakukan pembenahan agar suku bunga tidak lagi memberatkan masyarakat.

"Pemerintah juga sudah melakukan beberapa langkah supaya bank-bank BUMN dan Kemenkeu yang punya duit banyak itu, jangan menekan bank supaya kasih bunga tinggi-tinggi. Itu retail, pasti dampaknya signifikan," ujarnya.

Darmin mengatakan proses penyesuaian itu terus berjalan berkesinambungan, karena apabila suku bunga acuan turun, hal tersebut bisa berdampak positif ke sektor ekonomi lainnya, terutama sektor riil.

"Perbaikan kita coba didorong supaya arah tingkat suku bunga turun," kata Darmin. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER