Perusahaan Makanan Laut Amerika Incar Bisnis Ruang Pendingin

CNN Indonesia
Kamis, 18 Feb 2016 01:17 WIB
Nilai investasi industri makanan yang masuk dalam sektor prioritas padat karya tercatat Rp43,5 triliun terdiri dari 2.185 proyek sepanjang tahun lalu.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengaku didekati perwakilan perusahaan pengolah makanan laut dan daging Amerika. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Langkah pemerintah membuka bidang usaha ruang pendingin (cold storage) sehingga bisa dimiliki 100 persen oleh asing dalam revisi daftar negatif investasi (DNI), menarik perhatian perusahaan Amerika. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengaku didekati perwakilan perusahaan pengolah makanan laut dan daging Amerika saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja di San Fransisco.

Dalam pertemuan, Franky menyatakan perusahaan Amerika itu berencana membangun ruang pendingin di Indonesia Timur. Selama ini, perusahaan yang tidak disebutkan identitasnya itu telah mengimpor produk makanan laut asal Indonesia ke negaranya.

"Dengan dikeluarkannya bidang usaha cold storage dari DNI, diharapkan perusahaan dapat masuk ke Indonesia dan melakukan investasi di bidang hilir hasil laut tersebut," kata Franky dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (17/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam lampiran Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 tentang Bidang Usaha yang Tertutup dan Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal sebelumnya, pemerintah membatasi kepemilikan asing dalam bidang usaha ruang pendingin berdasarkan lokasi.

Untuk wilayah Sumatera, Jawa dan Bali, maksimal kepemilikan asing adalah 33 persen, sedangkan untuk wilayah Indonesia timur seperti Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua dibatasi maksimal 67 persen.

Dalam revisi DNI terbaru, pemerintah menghapus ketentuan tersebut dan membebaskan investor asing mendirikan ruang pendingin dengan kepemilikan 100 persen di seluruh Indonesia.

"Ini akan positif bagi program pemerintah untuk mendorong pemerataan investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Timur Indonesia sesuai dengan paradigma Indonesia-sentris," lanjutnya.

Perusahaan tersebut menurut Franky telah beberapa kali berkunjung ke Indonesia, dan tengah mematangkan rencana investasinya ke BKPM. Beberapa hal yang menurutnya menjadi pertanyaan utama perusahaan itu adalah perihal regulasi pengolahan makanan laut dan daging di Indonesia, lahan, dan perizinan ekspor.

Berdasarkan data BKPM, nilai investasi industri makanan yang masuk dalam sektor prioritas padat karya tercatat Rp43,5 triliun terdiri dari 2.185 proyek sepanjang tahun lalu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER