Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi signifikan di tengah penurunan pasar saham global karena tekanan jual di saham perbankan. Indeks turun sebesar 81 poin (1,7 persen) ke level 4.697 setelah bergerak di antara 4.680-4.759.
Sementara pasar valuta asing, nilai tukar rupiah terkoreksi tipis 6 poin (0,04 persen) ke Rp13.508 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.501-Rp13.565.
Analis KDB Daewoo Securities Heldy Arifien mengatakan melorotnya saham-saham utama pada sektor perbankan sekaligus menjadi katalis utama yang menyeret pergerakan IHSG mendekati support target 4.685-4.690.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tekanan pelemahan terhadap BBNI BMRI BBRI BBCA, mengakibatkan IHSG terbenam hingga 1,69 persen dan ditutup pada level 4.697,56,” jelasnya dalam ulasan, Jumat (19/2).
Mandiri Sekuritas mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp8,1 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp6,47 triliun, negosiasi Rp1,62 triliun, dan tunai Rp261 juta. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp720,85 miliar.
Sebanyak 78 saham naik, 190 saham turun, 87 saham tidak bergerak, dan 203 saham tidak ditransaksikan. Adapun sebanyak sembilan indeks sektoral melemah, dipimpin oleh sektor keuangan yang turun 3,33 persen dan sektor infrastruktur yang turun 2,85 persen.
Dari Asia, mayoritas indeks saham terkoreksi. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar 1,42 persen dan indeks Hang Seng di Hong Kong yang terkoreksi sebesar 0,4 persen, sedangkan indeks Kospi di Korsel masih menguat sebesar 0,39 persen.
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa juga melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks DAX di Jerman melemah 0,11 persen dan CAC di Perancis yang terkoreksi 0,01 persen, sedangkan indeks FTSE100 di Inggris naik 0,17 persen.
(gir)