Lawan Arus Pelemahan Asia, IHSG Ditutup Menghijau

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 29 Feb 2016 17:07 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik sebesar 37 poin (0,79 persen) ke level 4.770 setelah bergerak di antara 4.722-4.774 pada Senin (29/2).
Refleksi karyawan melintas di layar elektronik Indeks Harga Saham Gabungan, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 18 Maret 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis di tengah pelemahan bursa saham regional Asia. Indeks naik sebesar 37 poin (0,79 persen) ke level 4.770 setelah bergerak di antara 4.722-4.774 pada Senin (29/2).

Sementara di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah menguat 6,5 poin (0,05 persen) ke Rp13.375 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.373-Rp13.413.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan bursa Asia ditutup mayoritas terkoreksi setelah dibuka cukup optimis di awal pekan ini. Langkah China yang akan memberhentikan sekitar 1,8 juta pekerja baja dan batubara untuk upaya memotong kelebihan kapasitas industri berdampak cukup negatif untuk jangka pendek pada bursa Asia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Nilai tukar yen naik sedangkan yuan turun untuk hari ke tujuh setelah bank sentral China (PBOC) menurunkan suku bunga,” ujarnya dalam ulasan.

Ia menambahkan, harga minyak mentah pun kembali turun beriringan dengan spekulasi surplus minyak yang berkepanjangan ditengah peningkatan eksport dari stok Iran dan AS yang berada pada level tertinggi.

“Seakan melawan arus IHSG justru bergerak optimis sejak awal sesi dan ditutup naik dengan volume yang relatif kecil. Perkiraan tingkat inflasi bulanan yang masih cukup rendah dikisaran level 0,2 persen dari 0,51 persen diperiode sebelumnya yang akan dirilis besok mampu menambah optimisme pasar pada perdagangan hari ini,” katanya.

Ia menjelaskan, investor menilai pemangkasan suku bunga masih berpeluang berlanjut melihat inflasi yang terus terkendali. Investor asing, lanjutnya, tercatat melakukan aksi beli meskipun dua sektor favorit seperti inftastruktur dan properti terkoreksi.

“Sehingga total capital inflow pada bulan Februari ini sebesar Rp3,97 triliun, masih lebih rendah bila dibandingkan dengan capital inflow bulan Februari tahun 2015 lalu yang mencapai Rp10,55 triliun,” katanya.

RTI mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp5,52 triliun dengan volume 3,25 miliar lembar saham. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp284,7 miliar.

Sebanyak 152 saham naik, 118 saham turun, dan 102 saham tidak bergerak. Sementara sebanyak delapan indeks sektoral menguat, dipimpin oleh sektor perdagangan yang naik 1,77 persen. Sementara sektor properti melemah sebesar 0,27 persen.

Dari Asia, mayoritas indeks saham menguat. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang melemah sebesar 1 persen, indeks Kospi di Korsel yang turun sebesar 0,18 persen, sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong yang terkoreksi sebesar 1,3 persen.

Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa juga melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris turun 0,91 persen, DAX di Jerman melemah 1,67 persen, dan CAC di Perancis anjlok 1,26 persen. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER