Bursa Global Hijau, IHSG Berpotensi Menguat

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Jumat, 26 Feb 2016 08:58 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada akhir pekan ini karena didorong sentimen positif hijaunya bursa global.
Pembukaan perdagangan saham 2016 di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 4 Januari 2016. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada akhir pekan ini karena didorong sentimen positif hijaunya bursa global setelah adanya penaikan harga minyak mentah dunia.

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto mengatakan bursa global tadi malam behasil rebound setelah hari sebelumnya tekroreksi tajam. Indeks Eurostoxx di kawasan Euro menguat 1,4 persen di 16.140,34 setelah tekanan harga minyak redah dan data inflasi kawasan Euro Januari 2016 yang hanya mencapai 0,3 persen (yoy) di bawah estimasi 0,4 persen.

“Laporan laba korporasi turut mengangkat minat beli. Lemahnya angka inflasi di kawasan tersebut memicu spekulasi ECB (bank sentral Eropa) akan mendorong stimulus lanjutan pada pertemuan Maret,” ujarnya dalam riset, Jumat (26/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, di Wall Street indeks DJIA dan S&P berhasil menguat masing-masing 1,3 persen dan 1,1 persen tutup di 16.697,29 dan 1.951,70. Menurutnya pasar tidak terpengaruh dengan gejolak di pasar saham China.

“Harga minyak mentah yang menguat 2,7 persen di US$33,02 per barel dan data pesanan barang modal di AS Januari lalu yang tumbuh 1,8 persen secara bulanan di atas perkiraan 0,2 persen, memicu kembali aksi beli di aset beresiko,” katanya.

Menurut David, pasar saat ini tengah menanti hasil pertemuan G20 di China akhir pekan ini yang diharapkan bisa mengatasi problem perlambatan ekonomi global.

“Kondusifnya pasar saham global tadi malam dan harga minyak mentah yang berhasil bertahan di atas US$30 per barel akan memberikan ruang penguatan bagi pergerakan IHSG pada perdagangan akhir pekan ini. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.610 hingga 4.680 berpeluang menguat,” jelasnya.

Terkait perdagangan sebelumnya, ia menilai berlangsung kurang bergairah. Menurutnya IHSG hanya bergerak dalam rentang terbatas dan tutup flat di 4.658,323. Penguatan IHSG kemarin tertahan menyusul minimnya insentif positif dan buruknya pergerakan pasar saham kawasan Asia menyusul anjloknya indeks Shanghai Composite hingga 6,4 persen akibat kekhawatiran pengetatan likuiditas.

“Sentimen individual terkait rilis laba 2015 sejumlah emiten turut mempengaruhi pergerakan IHSG,” katanya.

Tim Riset Samuel Sekuritas menyatakan pada penutupan transaksi perdagangan semalam, indeks AS ditutup menguat, bursa Eropa juga mengalami hal yang sama ditengah kenaikan harga minyak dunia.

“Dari pasar hari ini beberapa bursa mencatat kenaikan, sedangkan dari pasar komoditas dunia, harga emas mengalami kenaikan dan harga minyak tercatat naik didorong oleh sentimen pertemuan anggota OPEC dan Rusia yang telah setuju untuk membahas tingkat produksi,” tulis tim.

Dari pasar dalam negeri, IHSG dinilai berpotensi mengalami penguatan merefleksikan penguatan yang terjadi pada bursa global dan APAC, serta penguatan EIDO termasuk nilai tukar rupiah yang kembali tercatat naik ke level Rp13.410 dari Rp13.413.

“Namun demikian, laporan kinerja keuangan beberapa emiten besar yang sebagian diantaranya tercatat berada dibawah ekspektasi pasar berpotensi menghambat kenaikan indeks,” jelas tim.

Selain itu, sentimen positif dari indeks global dan regional, serta pasar EIDO dan nilai tukar rupiah juga dilihat berpotensi digunakan oleh sebagian investor untuk melakukan aksi ambil untung. (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER