Ekonomi Melambat, Laba Sampoerna Naik Tipis Jadi Rp10,4 T

CNN Indonesia
Rabu, 02 Mar 2016 16:34 WIB
Sampoerna mempertahankan posisi kepemimpinan di pasar rokok Indonesia, dengan peningkatan pangsa pasar sebesar 0,1 poin menjadi 35,0 persen pada tahun 2015.
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. Paul Norman. (Reuters/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan rokok, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), terkemuka di Indonesia, mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang tipis, sebesar 1,8 persen menjadi Rp10,4 triliun pada 2015, dari Rp10,2 triliun di tahun 2014 karena perlambatan ekonomi domestik.

Presiden Direktur Sampoerna Paul Janelle menyatakan pendapatan bersih (di luar cukai) perusahaan sebesar Rp11,6 triliun sepanjang triwulan IV 2015, mengalami kenaikan sebesar 11,5 persen dari Rp10,4 triliun pada kuartal IV tahun 2014.

“Di sepanjang tahun 2015, Sampoerna mencatatkan pendapatan bersih (di luar cukai) sebesar Rp42,1 triliun, mengalami kenaikan sebesar 8,9 persen dari Rp38,7 triliun pada tahun 2014,” jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (2/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paul menambahkan, pada kuartal IV tahun 2015, perusahaan mencatatkan total laba bersih sebesar Rp2,8 triliun, naik sebesar 9,6 persen dari Rp2,5 triliun di triwulan IV tahun 2014. Adapun sepanjang tahun 2015, total laba bersih Sampoerna mencapai Rp10,4 triliun, naik sebesar 1,8 persen dari Rp10,2 triliun pada tahun 2014.

“Pasar rokok Indonesia tidak menunjukkan pertumbuhan volume di tahun 2015, sejalan dengan melambatnya kondisi perekonomian Indonesia,” katanya.

Di sisi lain, Paul menyatakan Sampoerna mempertahankan posisi kepemimpinan di pasar rokok Indonesia, dengan peningkatan pangsa pasar sebesar 0,1 poin menjadi 35,0 persen pada tahun 2015.

“Kinerja dari portofolio Sigaret Kretek Mesin (SKM), terutama Sampoerna A, Dji Sam Soe Magnum dan Dji Sam Soe Magnum Blue, mengalami peningkatan sepanjang tahun 2015, yang mengimbangi penurunan kinerja dari portofolio Sigaret Kretek Tangan (SKT),” ungkapnya.

Ia menambahkan, sebagai produsen rokok terbesar di Indonesia, Sampoerna berkomitmen untuk memproduksi dan memasarkan rokok berkualitas tinggi untuk perokok dewasa.

“Kinerja perusahaan mendukung tujuan penerimaan cukai pemerintah dan berkontribusi terhadap sumber penghidupan komunitas pertanian tembakau dan cengkeh Indonesia, serta ribuan karyawan, grosir dan peritel yang berpartisipasi dalam perdagangan tembakau," kata Paul.

Sebelumnya, pada November 2015, Sampoerna memenuhi persyaratan Bursa Efek Indonesia (BEI), dimana setiap Perusahaan Terbuka diwajibkan melepas paling sedikit 7,5 persen sahamnya untuk dimiliki oleh publik selambat-lambatnya pada tanggal 30 Januari 2016.

Total penerimaan bersih Sampoerna dari penawaran saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (rights issue) ini sebesar sekitar US$1,5 miliar. Adapun saat ini, Sampoerna memiliki kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, yaitu lebih dari Rp496 triliun.

"Sebagai salah satu investor terbesar di Indonesia, kami terus memegang komitmen kami di Indonesia. Transaksi ini menjadi contoh bahwa para investor dalam negeri dan luar negeri memiliki keyakinan terhadap kondisi perekonomian dan pasar saham Indonesia," imbuh Paul.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER