PHEI Nilai 531 Jenis Obligasi Senilai Rp2.330 Triliun

CNN Indonesia
Senin, 07 Mar 2016 16:58 WIB
PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) menggandeng Indonesia Money Broker Association (INAMBA) untuk meningkatkan mekanisme pembentukan harga wajar surat utang.
Ilustrasi pasar obligasi. (REUTERS/Kacper Pempel)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) sejauh ini telah melakukan penilaian terhadap 531 instrumen pembiayaan berupa surat utang konvensional maupun syariah. Adapun jumlah keseluruhan (outstanding) obligasi yang telah dinilai dengan harga wajar hingga 4 Maret 2016 mencapai Rp2.330,97 triliun.

Direktur Utama PHEI atau Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Ignatius Girendroheru menjelaskan 531 seri obligasi yang telah dinilai perusahaannya itu meliputi 118 seri surat utang konvensional dan 413 seri merupakan obligasi korporasi.

Untuk  meningkatkan mekanisme pembentukan harga wajar surat utang di pasar sekunder, Ignatius mengatakan PHEI menggandeng Indonesia Money Broker Association (INAMBA).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"IBPA akan menggunakan data kuotasi dan transaksi surat utang negara yang dilakukan melalui anggota INAMBA sebagai sumber data tambahan bagi perhitungan harga pasar wajar IBPA secara harian," ujar Ignatius di Jakarta, Senin (7/3).

Ia mengemukakan PHEI sebagai lembaga penilaian harga efek berperan sebagai pihak yang melakukan valuasi terhadap harga pasar wajar efek bersifat utang dan surat berharga lainnya.

"Kerjasama ini diharapkan mampu meningkatkan peran dan kontribusi IBPA dan INAMBA dalam pasar keuangan domestik serta dapat meningkatkan pasar surat utang yang semakin wajar, teratur, transparan dan efisien," katanya.

Menurut dia, kontribusi INAMBA bagi pembentukan harga pasar wajar yang dilakukan oleh IBPA sangat diperlukan dalam memperkaya sumber data lembaga penilaian harga efek.

Ketua INAMBA Melchias Markus Mekeng menuturkan kerjasama dengan PHEI diharapkan dapat mendukung pasar obligasi di dalam negeri semakin menarik, terutama bagi perusahaan tercatat atau emiten di Bursa Saham Indonesia (BEI).

"Pasar obligasi di dalam negeri diharapkan semakin likuid sehingga meningkatkan volume perdagangan," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER