Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berbalik menguat (rebound) setelah mengalami koreksi di perdagangan beberapa perdagangan sebelumnya.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto mengatakan tadi malam bursa global bergerak fluktuatif dan bervariasi. Indeks saham Eurostoxx di kawasan Euro koreksi hingga 1,51 persen merespon pernyataan Presiden ECB Mario Draghi yang mengindikasikan tidak memungkinkan lagi melakukan pemotongan tingkat bunga ke depan.
“Pernyataan ini membuat Euro kembali menguat,” ujarnya dalam riset, Jumat (11/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, pertemuan ECB tadi malam memutuskan bunga simpanan dipotong 10 bps menjadi minus 0,4 persen, tingkat bunga acuan diturunkan menjadi 0 persen dari 0,05 persen sebelumnya.
“ECB juga menambah alokasi dana stimulusnya (bond-buying program/QE) sebesar 20 miliar euro menjadi 80 miliar euro (US$88 miliar) setiap bulannya,” jelasnya.
Di Wall Street, lanjut David, indeks DJIA ditutup turun tipis 5,23 poin setelah sempat koreksi 178 poin, tutup di 16.995,13. Indeks S&P tutup flat di 1.989,57. Harga minyak melemah 0,89 persen di US$37,95 per barel.
“Pada perdagangan akhir pekan ini, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dengan peluang rebound terbatas setelah tiga hari perdagangan di awal pekan ini mengalami koreksi,” katanya.
Menurutnya, IHSG diperkirakan bergerak di level support 4.770 dan resisten di 4.820. David menilai saham sektoral yang sensitif dengan suku bunga berpeluang melanjutkan rebound.
David menjelaskan, tekanan jual masih mendominasi perdagangan saham kemarin. IHSG sepanjang perdagangan kemarin bergerak di teritori negatif ditutup koreksi 17,839 poin (0,37 persen) di 4.793,203.
“Tekanan jual terutama melanda saham tambang, konsumsi, dan infrastruktur,” ujarnya.
Namun koreksi IHSG berkurang di akhir sesi akibat rebound saham Astra International Tbk (ASII) dan aksi beli saham sektor jasa konstruksi dan perkebunan. Aksi ambil untung terutama dipicu oleh pemodal asing sebagaimana tercermin dari nilai penjualan bersih asing mencapai Rp546,60 miliar.
Lebih lanjut, ia menyatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kemarin menguat 0,80 persen di Rp13.052 seiring penguatan mata uang emerging market mengantisipasi hasil pertemuan ECB yang akan meningkatnya jumlah alokasi program stimulusnya.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan IHSG kembali menguji support, fase konsolidasi berlanjut. Ia menilai support terdekat saat ini berada pada level 4.740.
“Pola pergerakan IHSG saat ini masih menunjukkan uptrend dalam timeframe jangka pendek ditunjukkan oleh penutupan IHSG yang berada pada level nyaris sama dengan level pembukaan di pagi hari,” katanya.
Menurutnya tekanan yang terjadi masih bersifat wajar dan sehat. William menilai target resisten saat ini berada pada level 4.855, dan berpotensi untuk ditembus dalam waktu dekat selama support dapat bertahan dengan kuat.
Berikut saham pilihan First Asia Capital
ASII 6800-7150 Buy, SL 6500
BBNI 5200-5400 Buy, SL 5150
BBCA 13300-13600 Buy, SL 13100
BMRI 9900-10300 Buy, SL 9700
PTPP 3750-3900 Buy, SL 3650
ADHI 2680-2790 Buy, SL 2610
PWON 470-500 TB, SL 455
CTRA 1280-1330 Buy, SL 1260
LSIP 1600-1750 TB, SL 1550
SIMP 400-440 Buy, SL 399
(gen)