Pemda Didorong Kerjasama dengan Investor Kawasan Industri

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 21 Mar 2016 16:02 WIB
Penanaman Modal Asing di bidang pengelolaan kawasan industri bisa menarik investasi manufaktur yang berasal dari negara yang sama karena faktor kepercayaan.
Pekerja menyelesaikan pembangunan konstruksi Pabrik SAIC General Motor Wuling (SGMW), di Kawasan Industri Delta Mas Cikarang, Jawa Barat, Kamis, 7 Januari 2016. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menyatakan bakal segera membuat aturan yang mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) untuk bekerjasama dengan investor kawasan industri luar negeri demi memanfaatkan lahan industri yang terdapat di masing-masing daerah.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani beralasan Penanaman Modal Asing (PMA) di bidang pengelolaan kawasan industri bisa menarik investasi manufaktur yang berasal dari negara yang sama karena faktor kepercayaan. Ia mengatakan, hal ini akan bermanfaat untuk menjaring investasi dari negara-negara yang terbiasa melakukan bisnis atas dasar kekerabatan seperti China.

"Kalau investor asing berinvestasi di sektor kawasan industri, nanti investasi lainnya bisa dengan mudah datang karena kan investornya percaya dengan pengelola kawasan industrinya. Maka dari itu, kami sedang bicarakan dengan Presiden, bagaimana nanti Pemda bisa bekerjasama dengan PMA kawasan industri untuk menarik investasi," terang Franky di Jakarta, Senin (21/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, kerjasama tersebut dinilai menguntungkan karena Pemda bisa membantu membebaskan lahan bagi calon kawasan industri dan pengembang asing bisa menarik tenant untuk berinvestasi. Kendati demikian, Franky masih belum tahu skema yang tepat bagi kerjasama ini.

"Kami belum tahu apakah nanti akan bentuknya joint venture antara Pemda dan investor atau bagaimana, karena masih perlu pembahasan lebih lanjut lagi," katanya.

Ia menambahkan, skema kerjasama tersebut akan ditawarkan bagi rencana investasi kawasan industri asal China di Indonesia yang dilakukan oleh China Fortune Land Development Co. Ltd (CFLD).

Sampai sejauh ini, tambahnya, BKPM baru mengadakan satu kali pertemuan dengan CFLD dan akan mengadakan dua pertemuan lagi dengan pengelola kawasan industri asal negara tirai bambu tersebut di tahun ini

Pada pertemuan sebelumnya, CFLD mengatakan memiliki minat investasi awal senilai US$ 500 juta dengan luas sekitar dua ribu hektare. Bahkan, perusahaan itu mengatakan sudah mendapat mitra pengembang lokal dengan nama yang terkenal.

"CFLD ini cukup terpercaya, mereka punya 44 kawasan industri di seluruh China dan setiap lokasinya memiliki 100 tenant. Kami rasa dengan mitra yang tepat, nantinya investasi CFLD ini bisa menarik beberapa investasi asal China yang masuk berikutnya," tambahnya.

Kendati demikian, Franky belum menemukan adanya minat PMA baru di bidang kawasan industri. "Yang kemarin sudah terealisasi kan Sembawang Corporation Development Ltd. asal Singapura dengan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk di Kawasan Industri Kendal. Selebihnya masih belum ada," tuturnya.

Menurut data Kementerian Perindustrian, saat ini ada 74 kawasan industri di Indonesia dengan total luas mencapai 36,29 ribu hektare. Dari angka tersebut, 50 diantaranya berada di pulau Jawa dengan luas 26,12 ribu hektar, atau sekitar 71,9 persen dari total lahan kawasan industri tersebut. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER