Jakarta, CNN Indonesia -- Perwakilan perusahaan gadget ternama Amerika Serikat menyambangi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) guna mematangkan rencana investasi senilai US$18 juta di bidang riset dan pengembangan teknologi.
"Tim yang datang adalah satu direktur dari Washington DC bersama tim mereka dari Singapura. Mereka akan segera mengajukan izin prinsip ke BKPM dan akan melakukan pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika untuk membicarakan rencana kegiatan riset dan pengembangan," tutur Kepala BKPM Franky Sibarani melalui keterangan pers, Minggu (27/3).
Franky menjelaskan, dana senilai US$18 juta itu akan digunakan untuk pengadaan peralatan serta membangun fasilitas pelatihan pembuatan aplikasi, perangkat lunak maupun desain produk teknologi. Tak hanya itu, sebagian modal juga rencananya digunakan untuk mendatangkan tenaga ahli untuk mendidik sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Franky, calon investor AS itu juga tertarik untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk mengembangkan fasilitas riset di Indonesia.
"Mereka membidik pemuda-pemuda Indonesia untuk dapat dididik sebagai Apps Developer (pengembang aplikasi) sehingga dapat semakin berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air," ujar dia.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis menambahkan, proyek pertama calon investor itu rencananya dilakukan di Jawa Barat, bekerja sama dengan salah satu universitas lokal ternama.
Selanjutnya, kata dia, proyek riset tersebut akan dikembangkan di kota-kota lain di Indonesia, setelah dilakukan evaluasi atas pelaksanaan proyek tahap pertama.
"Setelah melihat progress pengembangan kegiatan riset dan pengembangan tahap pertama, akan dilakukan modifikasi dan penyempurnaan yang diperlukan, sehingga selanjutnya akan lebih mudah untuk dikembangkan ke kota-kota lainnya di Indonesia," ujar Azhar.
BKPM mencatat realisasi investasi pemodal AS pada tahun lalu mencapai US$893 juta dari 261 proyek, yang didominasi oleh sektor-sektor pertambangan.
(ags)