Perusahaan Mobile Content Malaysia Siap Investasi Rp130 M

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 23 Mar 2016 18:15 WIB
Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan perusahaan Malaysia tersebut berminat untuk mengembangkan bidang usaha mobile content dan perdagangan.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan perusahaan Malaysia tersebut berminat untuk mengembangkan bidang usaha mobile content dan perdagangan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan perusahaan mobile konten provider terbesar di Malaysia telah mengalokasikan modal sebesar US$10 juta atau setara Rp130 miliar (asumsi kurs Rp 12.500 per dolar AS) untuk melakukan ekspansi bisnis di Indonesia.

"Mereka berminat untuk mengembangkan bidang usaha mobile content dan perdagangan senilai US$ 10 juta. Perusahaan saat ini memiliki omset di Malaysia sebesar MR 3 juta per hari dan menjadi leader di sektor provider mobile content," ujar Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan resmi, Rabu (23/3).

Franky mengaku BKPM telah menetapkan Malaysia sebagai negara prioritas pemasaran investasi di Asean bersama dengan Singapura. Ia menyatakan Malaysia menjadi fokus pemasaran investasi ke Asean karena melihat tren realisasi dan komitmen negara tersebut yang cenderung meningkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, tim Marketing Officer BKPM saat ini sedang berada di Malaysia untuk melakukan serangkaian kunjungan ke asosiasi bisnis serta pengusaha prospektif yang menanamkan modalnya di Indonesia.

"Tim MO Malaysia aktif membangun jejaring bisnis untuk mengidentifikasi minat investasi dari Malaysia," imbuh Franky.

Sementara Marketing Officer Wilayah Malaysia Ikhsan Adhi menyatakan bahwa tim MO dalam dua hari terakhir melakukan kunjungan keempat asosiasi bisnis. Ia merinci, pertama adalah Malaysia China Chamber of Commerce (MCCC), kemudian Kuala Lumpur Business Club (KLBC) dan selanjutnya, Master Builders Association Malaysia (MBAM).

"MBAM merupakan asosiasi bisnis yang memainkan peran penting dalam pengembangan dan kemajuan industri konstruksi bagi pelaku bisnis Malaysia," katanya.

Ikhsan menambahkan, pertemuan selanjutnya dengan The Associated Chinese Chambers of Commerce and Industry of Malaysia (ACCCIM). Ia menyatakan ACCCIM merupakan asosiasi bisnis apex untuk etnis Cina di Malaysia.

“Dalam pertemuan tersebut ACCCIM menyambut baik rencana tim MO Malaysia dalam mengembangkan working platform dengan seluruh member ACCCIM yang mencapai 17.000 perusahaan," ungkapnya.

BKPM mencatat realisasi investasi Malaysia tahun 2015 sebanyak 913 proyek dengan nilai investasi US$3 miliar, tumbuh 73 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Demikian pula dengan nilai komitmen investasi dari Malaysia tahun 2015 mencapai US$5,5 miliar dari sebelumnya yang sebelumnya US$2,2 miliar atau naik 148 persen. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER