Investor Taiwan Berminat Tanamkan US$10 Juta

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 28 Mar 2016 12:47 WIB
Perusahaan asal Taiwan tersebut memproduksi bar dan wire dari logam serta berencana membangun pabrik di wilayah Cikarang.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan terdapat minat investasi sebesar US$10 juta atau setara Rp130 miliar (asumsi kurs Rp13.000 per dolar AS) dari perusahaan asal Taiwan yang memproduksi bar dan wire dari logam untuk membangun pabrik di wilayah Cikarang, Jawa Barat.

Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan minat investasi tersebut tidak lepas dari berkembangnya industri otomotif di tanah air yang memberikan peluang besar bagi industri komponen otomotif.

Bar dan wire merupakan bahan baku yang selanjutnya dapat diolah menjadi produk jadi, seperti komponen otomotif (mur dan baut, per, ball joint), komponen sepeda dan sepeda motor (jari roda, baut, keranjang) serta komponen printer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cikarang dipilih sebagai lokasi proyek, karena di sana banyak berdiri pabrik-pabrik otomotif. Sudah ada beberapa pabrik di industri pendukung otomotif yang berdiri di sana, sehingga ke depan akan kami genjot terus agar industri pendukung komponen otomotif, seperti industri turunan logam bisa berkembang," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (28/3).

Ia menyatakan bahwa investasi perusahaan tersebut di Indonesia merupakan investasi pertama di luar Taiwan. Menurutnya investor menganggap Indonesia memiliki potensi pasar yang besar untuk berkembang. Keseriusan perusahaan juga didukung dengan keberadaan dua perusahaan pemasoknya yang telah memiliki investasi di Indonesia.

“Salah satu pemasok bahan baku perusahaan ini sudah memiliki komitmen investasi untuk pembangunan pabrik smelter di Indonesia. Disusul pemasok lainnya, saat ini sedang dalam tahap persiapan untuk penanaman modal di Indonesia,” katanya.

“Kami terus menggenjot masuknya investasi dari Taiwan, karena kami melihat peluang besar. Salah satunya dari industri baja, yang dapat memberikan peluang bisnis bagi industri turunannya,” lanjut Franky.

Kepala Bidang Investasi Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei Mohamad Faizal mengatakan BKPM akan memfasilitasi para investor Taiwan melalui program-program yang memudahkan investor untuk menanamkan modal di Indonesia.

“Dengan kemudahan berinvestasi akan mengundang perusahaan lainnya untuk turut berinvestasi di Indonesia. Selain itu, diharapkan perusahaan dapat menggunakan produk baja produksi dalam negeri melalui kebijakan insentif pembebasan bea masuk impor bahan baku selama empat tahun jika tingkat kandungan dalam negeri 30 persen,” jelasnya.

Faizal menjelaskan, perusahaan tersebut berencana untuk merealisasikan investasi dalam dua tahap. Tahap pertama memproduksi bar terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua memproduksi wire.

Berdasarkan data BKPM, sepanjang tahun 2015 realisasi investasi dari Taiwan terdapat sebesar US$107,95 juta terdiri dari 275 proyek dan masuk dalam peringkat ke-15 dari seluruh negara yang menanamkan modal di Indonesia.

Sementara dari data Financial Times pada Februari 2016, total Outward Investment Taiwan ke Indonesia berada di posisi ketujuh dengan total investasi sebesar US$1,5 miliar.

Asal tahu saja, BKPM mematok target realisasi investasi tahun 2016 sebesar Rp594,8 triliun. Adapun sumbangan dari penanaman modal asing dipatok sebesar Rp386 triliun atau 65 persen dari total realisasi investasi yang ditargetkan masuk. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER