Perusahaan Farmasi Korea Selatan Siap Investasi Rp1,23 T

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 30 Mar 2016 01:25 WIB
Perusahaan farmasi asal Korea Selatan itu tertarik untuk membuka pabrik bahan baku obat sekaligus membangun pusat riset dan pengembangan di Indonesia.
Perusahaan farmasi asal Korea Selatan itu tertarik untuk membuka pabrik bahan baku obat sekaligus membangun pusat riset dan pengembangan di Indonesia. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan perusahaan farmasi asal Korea Selatan tertarik untuk membuka pabrik bahan baku obat sekaligus membangun pusat riset dan pengembangan di Indonesia senilai US$95 juta atau setara Rp1,23 triliun (asumsi kurs Rp13.000 per dolar AS).

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan pembangunan pusat riset dan pengembangan di bidang bioteknologi akan meningkatkan kemampuan Indonesia mengembangkan berbagai jenis bahan baku obat yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sekaligus juga sebagai transfer of knowledge bagi industri farmasi di Indonesia.

Ia menyatakan investasi di bahan baku obat tersebut akan memiliki dampak yang positif tidak hanya terhadap bertambahnya ketersediaan obat, namun juga terhadap neraca perdagangan Indonesia karena mengurangi impor dan berpotensi untuk diekspor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Rencana investasi tersebut bernilai strategis karena bahan baku obat juga merupakan produk substitusi impor. Ini akan mengurangi ketergantungan impor bahan baku obat yang selama ini dilakukan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (29/3).

Menurut Franky, saat ini Indonesia masih sangat tergantung dengan impor bahan baku obat dari China, India dan eropa. Ia menambahkan bahwa bidang usaha bahan baku obat merupakan salah satu bidang usaha prioritas penanaman modal yang dipromosikan ke beberapa negara, termasuk Korea Selatan.

“Kebetulan investor Korea Selatan termasuk yang cukup serius untuk menindaklanjuti pemasaran yang dilakukan,” lanjutnya.

Pejabat Promosi Investasi kantor perwakilan BKPM di Korea Selatan Imam Soejoedi menyampaikan bahwa rencana investasi ini sudah mencapai tahap finalisasi untuk investasi di Indonesia. Rencana pemerintah membuka 100 persen bidang usaha industri bahan baku obat, juga menjadi salah satu kunci percepatan rencana investasi tersebut.

Ia menyatakan rencana investasi ini akan memberikan nilai lebih yang besar bagi perekonomian Indonesia, dengan jumlah populasi Indonesia sudah diatas 250 juta jiwa, maka kebutuhan akan produk-produk farmasi akan terus meningkat kedepan.

“Untuk itu, kami akan terus mengawal rencana investasi ini agar dapat segera direalisasikan,” jelasnya.

BKPM mencatat, investasi yang masuk dari Korea Selatan tahun lalu mencapai US$1,2 miliar, tumbuh sebesar 7,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sejak 2010-2015, nilai investasi yang masuk dari Korea Selatan mencapai angka US$8 miliar. Dalam periode tersebut sektor yang masuk didominasi oleh sektor industri logam mencapai 45 persen. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER