Sinar Mas Land: Tax Amnesty Dongkrak Sektor Properti

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 30 Mar 2016 16:21 WIB
Manajemen Sinar Mas Land menilai tax amnesty bisa mengalirkan dana yang terparkir di luar negeri untuk kembali ke Indonesia, salah satunya ke sektor properti.
Manajemen Sinar Mas Land menilai tax amnesty bisa mengalirkan dana yang terparkir di luar negeri untuk kembali ke Indonesia, salah satunya ke sektor properti. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengembang properti, Sinar Mas Land menilai pengesahan Undang-undang Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan memberikan angin segar bagi sektor properti di Indonesia.

CEO Strategic Development & Services Sinar Mas Land, Ishak Chandra, meyakini berlakunya tax amnesty bisa memberikan insentif bagi wajib pajak yang sebelumnya memarkir asetnya di luar negeri untuk melaporkan asetnya dan mengalirkan dananya ke Indonesia. Salah satu sektor yang akan dialiri dana itu adalah properti.

"Tax amnesty bisa menjadi game changer," ujar Ishak dalam sebuah acara di Jakarta, Rabu (30/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ishak mengungkapkan pertumbuhan sektor properti dalam dua tahun terakhir masih melambat seiring dengan perlambatan perekonomian dan siklus bisnis properti. Bisnis properti masih harus menghadapi tantangan berupa ketatnya kompetisi, perlambatan pertumbuhan permintaan, tekanan biaya, hingga regulasi yang tidak supportif seperti ketentuan loan to value dan aturan indent.

Sektor properti yang masih bisa bertahan adalah sektor rumah tapak (landed residential) dan retail. Sementara, sektor apartemen (high rise residential) masih mencoba bangkit dan sektor perkantoran masih kelebihan pasokan.

"Sampai nanti tax amnesty dibuka saya rasa pasar properti masih wait and see," ujarnya.

Sinar Mas Land tahun ini akan berfokus pada pengembangan berbagai proyek properti di luar Jawa, salah satunya pengembangan Nuvasa Bay di Bay. Proyek ini merupakan proyek hunian mixed used bertaraf internasional, seluas 228 hektar di Nongsa-Batam. Proyek ini ditargetkan menjadi tempat hunian baru bagi kaum elite Batam, Singapura dan Malaysia serta investor lokal dan mancanegara.

Selain itu, Sinar Mas Land juga akan merampungkan proyek residensial dengan memaksimalkan lahan siap bangun (bank tanah/land bank) di BSD City yang luasnya mencapai 2.900 hektar.

Sebagai informasi, rencananya RUU Tax Amnesty akan dibahas usai masa reses atau awal April mendatang oleh DPR.

"Iya (RUU Tax Amnesty) pasti dibahas, dan itu tidak akan mengganggu jadwal pembahasan APBNP (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016). APBNP Insya Allah sehat, Insya Allah aman dan itu pembahasan setelah reses," tutur Ketua DPR Ade Komarudin beberapa waktu lalu. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER