Sepekan, Pemodal Asing Kucurkan Rp1,29 Triliun ke Bursa Saham

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Minggu, 10 Apr 2016 18:01 WIB
Bursa Efek Indonesia mencatat, secara tahunan, aliran dana investor asing di pasar saham masih tercatat beli bersih dengan nilai Rp5,40 triliun
Refleksi karyawan melintas di layar elektronik Indeks Harga Saham Gabungan, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 18 Maret 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemodal asing tercatat masih tertarik untuk menggelontorkan dana di pasar modal Indonesia setelah tercatat mengucurkan Rp1,29 triliun sepanjang pekan ini karena ditopang pelemahan dolar AS yang mendongkrak kinerja saham komoditas.

Kepala Komunikasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Dwi Shara Soekarno mengatakan investor asing di sepanjang perdagangan pekan ini mencatatkan beli bersih di pasar modal Indonesia dengan nilai Rp1,29 triliun.

“Secara tahunan, aliran dana investor asing di pasar saham masih tercatat beli bersih dengan nilai Rp5,40 triliun,” tulisnya dalam keterangan resmi, Minggu (10/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, sejalan dengan aksi beli investor asing, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sepanjang periode 4 hingga 8 April 2016 mengalami kenaikan 0,07 persen ke posisi 4.846,704 jika dibandingkan penutupan di pekan sebelumnya yang berada di level 4.843,186.

“Kapitalisasi Pasar BEI di sepanjang pekan ini meningkat menjadi Rp5.145 triliun dari Rp5.141 triliun di akhir pekan sebelumnya,” jelas Dwi.

Lebih lanjut, ia merinci, rata-rata nilai transaksi harian di BEI pekan ini mengalami perubahan 18,84 persen menjadi Rp5,05 triliun dari Rp6,23 triliun di akhir pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian juga ikut berubah 31,91 persen, sedangkan rata-rata frekuensi harian naik 7,62 persen.

Di sisi lain, Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan, mengawali pekan kemarin, IHSG bergerak flat dan cenderung melemah dikarenakan masih minimnya katalis untuk menentukan arahnya dan disertai liburnya bursa China, Hongkong, dan Taiwan yang membuat IHSG bergerak lambat dan minim akan sentimen.

Secara teknikal, lanjutnya, anggapan bahwa laju IHSG telah mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir bahkan persepsi telah berada di area jenuh beli membuat pelaku pasar masih melakukan aksi wait and see.

“Di balik pergerakan IHSG yang berjalan sideways, terlihat para investor fokus pada sektor komoditas setelah melemah dalam beberapa hari terakhir,” katanya.

Reza menyatakan, selain mencermati perkembangan berita-berita emiten, tampaknya pelaku pasar juga menantikan FOMC meeting di minggu kemarin. Setelah hampir 5 hari IHSG mencoba untuk break resisten-nya, akhirnya pada perdagangan kemarin IHSG berhasil break 4.870.

“Pelaku pasar terlihat kembali melakukan aksi beli nya di tengah melemahnya bursa saham global sehingga IHSG kembali melanjutkan pergerakan kontrariannya terhadap indeks global. Sementara itu, pelaku pasar terlihat melanjutkan aksi beli nya di sektor komoditas melanjutkan aksi beli nya pada perdagangan lalu,” jelasnya. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER