Pemerintah Batalkan Wacana Pemangkasan Subsidi Elpiji 3 Kg

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 11 Apr 2016 20:37 WIB
Kementerian ESDM menyatakan pengurangan subsidi belum pantas dilakukan karena alokasi Pemerintah masih mencukupi meski harga murah.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmaja Puja memberikan keterangan kepada wartawan ihwal kerjasama Indonesia-Iran di Jakarta, Rabu (24/2). (CNN Indonesia/Diemas Kresna Duta)
Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tidak akan mengurangi subsidi bagi tabung Liquified Petroleum Gas (LPG) subsidi berukuran tiga kilogram (kg). Harga LPG dunia yang murah dianggap sebagai penyebab utama Pemerintah tidak akan melaksanakan kebijakan tersebut.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, pengurangan subsidi belum pantas dilakukan karena alokasi Pemerintah masih mencukupi. Meski begitu, ia mengakui bahwa sebelumnya memang ada wacana pengurangan subsidi elpiji sebesar Rp 1.000 per kg.

"Tadinya saat Presiden memberikan nota keuangan di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memang melempar wacana seperti itu. Namun, karena melihat harga LPG dunia saat ini sedang turun jadi untuk apa mengurangi subsidi," jelas Wiratmaja di Jakarta, Senin (11/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, harga LPG dunia menjadi variabel penting karena 60 persen LPG di Indonesia didatangkan secara impor. Maka dari itu, ia mengatakan besaran untuk elpiji terhitung tetap sebesar Rp 5.750 per kg.

Di samping itu, ia mengatakan saat ini harga keekonomian LPG lebih mahal Rp 3.500 hingga Rp 4.000 per kg. Dengan kata lain, Pemerintah masih menanggung mayoritas pembebanan biaya LPG masyarakat saat ini.

"Karena harga elpiji tetap, kami minta masyarakat jangan panik karena harga LPG saat ini sudah bagus," tambahnya.

Sebagai informasi, Pemerintah mengalokasikan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji sebesar Rp 63,7 triliun, di mana angka itu mengambil porsi 56 persen dari subsidi energi sebesar Rp 102,1 triliun. Subsidi tersebut akan digunakan bagi 6,6 metrik ton elpiji, 16 juta kiloliter solar dan 0,69 juta kiloliter minyak tanah
(dim/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER