Pencabutan Subsidi Listrik Tinggal Tunggu Restu Presiden

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 11 Apr 2016 14:22 WIB
Dari 22 juta pelanggan listrik 900 VA, terdapat 18 juta pelanggan yang dinilai tak layak mendapat subsidi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said saat memberikan konperensi pers di Jakarta, Kamis, 24 Maret 2016. Konpers terkiat arahan Presiden Joko Widodo mengenai proyek kilang gas alam cair (LNG) Blok Masela dibangun di darat (onshore). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan rencana pencabutan subsidi listrik18 juta pelanggan golongan 900 volt ampere (VA) tinggal menunggu keputusan dari Presiden Joko Widodo.

"Kami sudah melakukan verifikasi sesuai dengan hasil rapat terbatas terakhir yang membahas tentang listrik. Laporan sudah kami berikan dan tinggal menunggu keputusan dari Presiden," kata Sudirman di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin.

Seperti diketahui, dalam rangka mengoptimalkan pemberian subsidi listrik untuk masyarakat miskin pemerintah telah mendata seluruh pelanggan listrik untuk golongan 450 VA dan 900 VA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari data yang dikumpulkan PT PLN dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNPPK), dari 22 juta pelanggan listrik golongan 900 VA, nyatanya terdapat 18 juta pelanggan yang tidak layak menerima subsidi listrik.

Dalam catatannya, pelanggan penerima subsidi yang berhak menerima hanya sekitar 4,1 juta pelanggan.

Meski telah mengajukan hasil verifikasi tersebut, Sudirman mengatakan tak dapat memastikan ihwal waktu pelaksanaan pencabutan subsidi listrik dapat diberlakukan.

Padahal sebelumnya Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menargetkan rencana pencabutan subsidi akan dimulai dilakukan pada Juli 2016.

"Pencabutan subsidi listrik akan tergantung situasi, bisa saja dilakukan dengan segera atau bisa pula ditunda," tutur Sudirman.

Berdasarkan hasil verifikasi, beberapa daerah di Indonesia juga menemukan masih banyak masyarakat mampu yang menikmati listrik bersubsidi.

Di Provinsi Aceh, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menyatakan subsidi listrik untuk 107.550 pelanggan akan dicabut karena tidak tergolong warga miskin.

Sementara di Provinsi Jawa Timur tercatat ada 497.000 pelanggan salah sasaran yang menggunakan listrik bersubsidi.
(dim/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER