Kuartal I 2016, Penjualan Listrik PLN Naik 8,15 Persen

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Rabu, 13 Apr 2016 14:40 WIB
Penjualan listrik PLN di sepanjang kuartal I 2016 telah mencapai 51,96 TWh, tumbuh 8,15 persen dar angka penjualan tahun lalu (year on year).
Warga memeriksa meteran listrik, Warga memeriksa meteran listrik, di Rumah Susun Tanah Tinggi, Jakarta, Selasa, 20 Januari 2015. Pemerintah mengagendakan program pembangunan kelistrikan berkapasitas 35.000 megawatt (MW) selama lima tahun ke depan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) mencatat angka penjualan listrik sepanjang Maret 2016 mencapai 17,87 Terra Watt Hur (TWH), meningkat 6,73 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang berada di angka 16,74 TWH.

Dengan demikian, penjualan listrik di sepanjang kuartal I 2016 telah mencapai 51,96 TWh atau tumbuh 8,15 persen dar angka penjualan tahun lalu (year on year).

"Pertumbuhan sampai Maret 2016 sebesar 8,15 persen ini tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Ini karena pertumbuhan (yoy) sampai dengan Maret 2013 sebesar 5,74 persen, 2014 sekitar 7,58 persen; 2015 sebesar 2,64 persen," ujar Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun di Jakarta, Rabu (13/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benny mengakui meski penjualan listrik PLN terjadi penaikan 6,73 persen pada Maret 2016, namun ia tak menyangkal bahwa angka pertumbuhan sempat tertahan oleh fenomena banjir yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

Walau begitu, ia mencatat bahwa sejumlah segmen pelanggan masih mengalami peningkatan angka pembelian.

Rinciannya:

- Pelanggan industri yang mengalami tumbuh 4,37 persen dengan proporsi segmen sebanyak 22 persen.

- Pelanggan bisnis yang mengalami pertumbuhan 10 persen dengan proporsi segmen pasar di angka 18 persen.

- Pelanggan rumah tangga yang tumbuh 10 persen dan mengambil pasar sebanyak 44 persen.

"Banjir di sekitar Kabupaten Bandung, cukup mengganggu operasi dan produksi pabrik-pabrik skala menengah dan besar yang berdampak kepada menurunnya konsumsi listrik dari konsumen industri. Namun secara umum, pertumbuhan industri masih cukup baik, tumbuh 4,4 persen," imbuh Benny.

Dia menambahkan, peningkatan angka penjualan listrik ke sektor industri didominasi oleh pertumbuhan yang sangat signifikan di sektor Industri besar (I4), yang tercatat mencapai 9,13 persen, termasuk kontribusi dari program promo Luar Waktu Beban Puncak (LWBP).

"Dan yang sangat menggembirakan adalah pertumbuhan konsumsi listrik bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan penyangga perekonomian Indonesia . Untuk kelompok UMKM yang bergerak di sektor industri mengalami pertumbuhan sebesar 6,1 persen dan 9,7 persen untuk sektor bisnis," tandas Benny. (dim/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER