Genjot Energi Baru, Pemerintah 'Buru' Investor di Kazakhstan

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 15 Apr 2016 15:37 WIB
Pemerintah optimistis mampu menjaring investor dari keikutsertaannya di International Expo 2017 bertema Future Energy di Astana, Kazakhstan.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri ESDM Sudirman Said (kedua kiri) dan Dirjen Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana (kanan) mengunjungi area pameran acara Seminar dan Pameran EBTKE dan Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2015 di Balai Sidang, Senayan, Jakarta, Rabu (19/8). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis mampu menjaring investor dari keikutsertaannya dalam International Expo 2017 yang mengambil tema Future Energy di Astana, Kazakhstan.
Dalam gelaran yang dilangsungkan tanggal 1 Juli hingga 30 September 2017 itu, Direktur Jenderal Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana berharap ajang internasional ini dapat mendatangkan investasi di bidang energi terbarukan bagi Indonesia.

Meski begitu, Rida tak mau sesumbar untuk memasang target perihal angka investasi yang ingin dicapai pada helatan itu.

"Sampai saat ini kami tak pasang target, mungkin nanti mendekati hari-H akan kami tentukan berapa nilai minat investasi yang akan kami dapatkan di Astana," ujarnya di Jakarta, Jumat (15/4).
Guna menarik investasi tersebut, Rida bilang delegasi Indonesia akan mempromosikan energi bersih dan terbarukan selama membuka pameran di sana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nantinya, kata dia penawaran investasi tak hanya dilakukan bagi pengunjung pameran namun juga ke sesama delegasi dari negara-negara lainnya.

"Memang pengunjungnya akan terdiri dari beberapa perusahaan terkemuka, namun kami harap juga ada interaksi antar peserta sehingga investasi bisa masuk," tambah Rida.

Tak hanya energi terbarukan, ia juga berharap investor mau membidik sektor lain di Indonesia seperti perhubungan dan maritim yang menjadi fokus Pemerintah saat ini.

Oleh karenanya, Kementerian ESDM juga akan melibatkan instansi-instansi lain yang tekait dalam menyiapkan pameran ini.

"Awalnya Pak Presiden tugaskan Menteri ESDM, kemudian pak Menteri meminta saya menjadi komisioner expo. Nantinya, kami akan koordinasi dengan kementerian lain untuk promosi semua sektor tidak hanya sektor energi," tambah Rida.
Ditemui di lokasi yang sama, Komisi International Expo 2017 Rapil Zhoshybayev mengatakan keikutsertaan Indonesia di ajang International Expo sangat ditunggu lantaran Indonesia dianggap berhasil dalam penggunaan teknologi energi solar dan biomassa.

Berangkat dari hal tersebut, Zhoshybayev berharap perusahaan-perusahaan Indonesia mau berbagi informasi terkait hal itu.
"Selain itu, kami juga tahu Indonesia sedang mengembangkan energi berbasis tenaga hidro. Ini sesuai dengan apa yang dialami oleh dunia saat ini, di mana sumber energi terbarukan dan efisien bisa menjadi beberapa solusi bagi masalah di negara-negara lain," tambahnya di lokasi yang sama.

Untuk mendukung keikutsertaan Indonesia, Zhoshybayev mengatakan kedua Pemerintah tengah membicarakan kemungkinan penambahan pembebasan visa selama 30 hari dan juga adanya penerbangan langsung dari Jakarta hingga Astana.

"Adanya expo ini juga momen bagus untuk peningkatan bilateral kedua negara," tuturnya.
(dim/dim)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER