Pembiayaan Kendaraan Bekas Pulih Setelah 2 Tahun Meradang

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 18 Apr 2016 19:29 WIB
Pasar pembiayaan kendaraan bermotor bekas mulai menunjukkan pertumbuhan, setelah sempat tertekan dalam dua tahun belakangan ini.
Direktur Utama Andalan Finance, Sebastianus H.Budi, Jakarta, Senin (18/4). (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Andalan Finance Indonesia, anak usaha Grup Nasmoco Indonesia yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor menilai, pasar pembiayaan kendaraan bermotor bekas (used) mulai menunjukkan pertumbuhan, setelah sempat tertekan dalam dua tahun belakangan ini.

Sebastianus H Budi, Direktur Utama Andalan Finance mengaku perusahaannya berhasil membukukan pertumbuhan permintaan kendaraan bermotor sebesar 8,8 persen pada kuartal pertama tahun ini. Yakni, dari Rp689 miliar pada kuartal pertama tahun lalu menjadi Rp750 miliar pada periode yang sama tahun ini.

"Industri otomotif mulai bergerak. Kalau lihat data Gaikindo pun angkanya sudah naik. Animo masyarakat untuk jual beli mobil bekas mulai tinggi. Karena, ekonomi membaik," ujarnya, Senin (18/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia meramal, aktivitas jual beli kendaraan bermotor di masyarakat akan tumbuh lebih baik pada pertengahan tahun ini, seiring dengan perayaan Ramadhan dan Idul Fitri. Peningkatan aktivitas jual beli kendaraan bermotor itu akan diikuti dengan permintaan pembiayaan.

Sebastianus menargetkan, Andalan Finance akan membukukan pembiayaan baru (new booking) Rp3,2 triliun hingga akhir tahun nanti. Sebanyak 60 persen dari total pembiayaan itu akan mengalir ke pembiayaan mobil bekas dan sisanya ke pembiayaan mobil baru.

Andalan Finance sendiri masih berkutat pada pembiayaan kendaraan roda empat alias mobil. Sekitar 33,3 persen dari total pembiayaannya digunakan untuk pembiayaan mobil baru bermerek Toyota di Jawa Tengah. Sedangkan, dua pertiga di antaranya digunakan untuk pembiayaan mobil bekas dengan pasar konsumen di wilayah Jabodetabek dan Jawa Tengah.

Sebagai sumber pendanaan kegiatan usahanya, Andalan Finance mengandalkan pinjaman dari 23 bank lokal. Salah satunya, yakni dari MNC Bank yang tercatat telah mengucurkan pinjaman sebesar Rp400 miliar sejak 2012 silam.

"Dengan sumber pendanaan dari bank mitra, kebutuhan dana hingga akhir tahun sudah tercukupi. Obligasi dan pendanaan asing, sementara ini belum," imbuh dia.

Andalan Finance membidik laba bersih sebesar Rp100 miliar sampai akhir 2016. Salah satu strategi mengantongi laba, yaitu menjaga rasio non performing financing/NPF (pembiayaan bermasalah) dibawah 3 persen.

"Dua tahun terakhir ini, NPF datar. Pada tahun 2014, NPF sempat memburuk. Namun, tahun lalu dan sampai tiga bulan pertama tahun ini angkanya relatif sama, dibawah 3 persen," pungkasnya. (bir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER