BNI Syariah Perbesar Porsi Kredit Komersial Mulai Tahun Ini

CNN Indonesia
Rabu, 20 Apr 2016 14:27 WIB
Saat ini pembiayaan sektor konsumer masih mendominasi sebanyak 53,18 persen dari total pembiayaan BNI Syariah yang sebesar Rp18,04 triliun.
Saat ini pembiayaan sektor konsumer masih mendominasi sebanyak 53,18 persen dari total pembiayaan BNI Syariah yang sebesar Rp18,04 triliun. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank BNI Syariah bersama induk usahanya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berencana mengembangkan pembiayaan melalui skema value chain untuk mendongkrak lini usaha pembiayaan komersial yang saat ini masih berkisar 16,75 persen dari total pembiayaan.

Imam T. Saptono, Pelaksana Tugas Direktur Utama BNI Syariah mengungkapkan beberapa proyek pembiayaan yang ada di integrasikan bersama sang induk, antara lain pembangunan jalan tol, pemasok pupuk PT Petrokimia Gresik dan suplai gula dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia.

"Kami targetkan pembiayaan melalui value chain ini sebesar Rp2,5 triliun. Sebelumnya, kami tidak fokus pada pembiayaan value chain, proyek existing baru dengan Sinarmas untuk proyek kelapa sawit dan industri turunannya dengan outstanding pembiayaan sekitar Rp300 miliar," ujar Imam, Rabu (20/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun, pembiayaan yang akan dikembangkan melalui skema ini, antara lain proyek-proyek dengan perusahaan-perusahaan pelat merah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta proyek infrastruktur dan korporasi swasta.

Menurut Imam, pembiayaan value chain akan mendongkrak bisnis komersial BNI Syariah. Saat ini pembiayaan sektor konsumer masih mendominasi sebanyak 53,18 persen dari total pembiayaan BNI Syariah yang sebesar Rp18,04 triliun.

Diikuti oleh bisnis produktif sebanyak 22,2 persen, bisnis pembiayaan mikro 5,69 persen dan pembiayaan Hasanah Card 2,15 persen. Untuk pembiayaan konsumer sendiri, lini usaha Griya iB Hasanah mendominasi banyak 85,99 persen.

"Kami harapkan, kontribusi value chain untuk bisnis komersial tahun ini bisa tumbuh di kisaran 20 persen-25 persen. Pada akhirnya, kami harapkan nanti porsi komersial bisa lebih besar daripada konsumer," imbuh Imam.

Hingga akhir Maret 2016, BNI Syariah membukukan pertumbuhan pembiayaan sebesar 14,95 persen. Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), perseroan berhasil menghimpun dana sebesar Rp20,19 triliun atau naik 20,1 persen dengan laba bersih Rp75,18 miliar atau meningkat 64,62 persen.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER