Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan menarik minat investor China di sektor mebel dengan membujuk mereka melakukan relokasi pabrik ke Indonesia.
Franky Sibarani, Kepala BKPM mengakui tengah dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke kota Dongguan, Provinsi Guangdong, untuk berbicara di hadapan 200 investor mebel China pada hari ini, Selasa (26/4).
Ia mengatakan, potensi investasi di sektor mebel sangat besar dan harus dikembangkan. BKPM mencatat, investasi di industri hulu kayu mencapai US$466 juta dan tumbuh sebesar 50 persen dalam lima tahun belakangan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Realisasi investasi di industri mebel bernilai US$190 juta dan melonjak delapan kali lipat dalam lima tahun. Realisasi investasi industri pengolahan kayu, bambu dan rotan, selain mebel, tercatat senilai US$123 juta, dan tumbuh sebesar 160 persen antara 2010 dan 2015,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Menurut Franky, China merupakan sumber investasi asing kelima terbesar di sektor ini setelah Taiwan, Jepang, Korea Selatan dan Singapura. Sejak 2010, realisasi investasi industri mebel dari China mencapai US$5,3 juta.
Nilai investasi dari China itu masih jauh lebih kecil dari potensinya yang ada di Indonesia. "Kita tahu, China berpengalaman panjang mengembangkan keterampilan dan teknologi, hingga pangsa pasar industri mebelnya berhasil meraih lebih dari setengah pasar global," terang Franky.
Di sisi lain, Indonesia kaya dengan hasil kayu dan rotan. Bahkan, 85 persen bahan baku rotan di dunia berasal dari Indonesia. Selain itu, Indonesia memiliki banyak tenaga terampil, muda dengan upah yang kompetitif.
Indonesia juga merupakan pasar yang besar dengan populasi penduduk mencapai 255 juta dan di antaranya sebanyak 64 juta merupakan kelas menengah. Indonesia adalah gerbang meraih pasar di Asia Tenggara yang merupakan pasar ketiga terbesar di dunia dengan total penduduk 618 juta dan diantaranya 190 juta kelas menengah.
Secara umum, industri mebel di Indonesia terbagi atas dua klaster. Pertama, industri mebel berbasis kayu yang terpusat di Pulau Jawa, termasuk Jepara dan Sukabumi, serta Bali. Kedua, industri mebel berbasis rotan yang terutama berkembang di Cirebon. Saat ini, bahan baku rotan masih banyak dihasilkan di Kalimantan dan Sumatera.
Di samping industri mebel, Franky menuturkan, BKPM juga mendorong investasi di berbagai industri turunannya. Produk industri turunannya banyak diimpor masuk ke Indonesia. Antara lain, industri bahan perekat khusus untuk mebel, industri kimia, industri komponen dan industri plastik.
"Tidak cuma itu, kami juga mengundang investasi di industri mesin berteknologi tinggi pembuat mebel untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi," imbuh dia.
Data BKPM menunjukkan, investasi dari China (tidak termasuk sektor hulu migas dan keuangan) mencapai US$464,6 juta pada kuartal pertama tahun ini. Realisasi ini menempatkan China sebagai investor terbesar ke-4 di Indonesia.
China juga merupakan salah satu sumber investasi asing terbesar di Indonesia yang meningkat pesat dalam dua tahun terakhir. Tercatat, US$2,1 miliar investasi China terealisasi sejak tahun 2010 dan tumbuh rata-rata 61 persen per tahun.
(bir)