Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat perusahaan Jepang yang bergerak di bidang makanan untuk berinvestasi dengan rencana mendirikan Kantor Perwakilan Perusahaan Asing (KPPA) untuk melakukan riset pasar di Indonesia sebagai awalan.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, dengan adanya minat tersebut, diharapkan variasi investasi Jepang di Indonesia akan semakin beragam, dan tidak hanya pada sektor tertentu seperti otomotif saja.
“Mereka merupakan produsen makanan ternama, produk-produk mereka berbagai macam mulai cokelat, es krim, yoghurt dan makanan lainnya. Mereka sedang mengkaji secara seksama pertumbuhan pasar bagi produk mereka di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (3/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Franky menambahkan, hal positif lainnya terkait minat investasi tersebut adalah komitmen perusahaan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku yang akan digunakan nantinya, dibeli dari perusahaan dalam negeri.
“Artinya perusahaan, akan menggunakan produk dalam negeri 100 persen. Perusahaan juga menyatakan akan komitmen mematuhi segala peraturan maupun standar yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia,” lanjutnya.
Lebih lanjut Franky menambahkan bahwa saat ini salah satu pabrik yang telah
existing adalah di Tiongkok. Ia menilai ekspansi ke Indonesia dilakukan karena perusahaan telah melihat adanya iklim investasi yang sangat kondusif.
“Perusahaan tertarik melihat perkembangan pasar Indonesia, dan menyatakan kekagumannya dengan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu, serta sistem perizinan secara
online,” imbuhnya.
Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi Jepang di Indonesia pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 6 persen dibandingkan periode 2014. Realisasi investasi Jepang tercatat sebesar US$2,87 miliar, dengan total proyek 2.030 proyek serta menyerap 115.400 tenaga kerja.
Adapun kontribusi utama investasi Jepang masih didominasi oleh sektor manufaktur, khususnya sektor otomotif, elektronika dan permesinan, serta sektor kimia dan farmasi.
Pejabat Promosi Investasi kantor perwakilan BKPM di Tokyo, Saribua Siahaan menambahkan bahwa skema tahap awal perusahaan akan mendirikan kantor perwakilan (KPPA) terlebih dahulu sebelum mengajukan izin prinsip penanaman modal.
“Kantor perwakilan BKPM di Tokyo siap memfasilitasi minat investor Jepang dalam industri makanan tersebut. Diharapkan dengan masuknya mereka sebagai KPPA dapat berlanjut ke izin prinsip penanaman modal serta bermuara pada peningkatan realisasi investasi Jepang ke Indonesia,” ungkapnya.
Untuk diketahui, pada tahun ini BKPM menargetkan capaian realisasi investasi bisa tumbuh 14,4 persen dari target tahun 2015 atau mencapai Rp594,8 triliun. Realisasi ini dikontribusi dari PMA sebesar Rp386,4 triliun atau naik 12,6 persen dari target PMA tahun lalu, serta dari PMDN sebesar Rp208,4 triliun naik 18,4 persen dari target PMDN tahun lalu.
Sementara itu, dari sisi penyerapan tenaga kerja di tahun 2016, BKPM menargetkan penyerapan 2 juta tenaga kerja.
(gir)