Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membuka ruang revisi turun target investasi pada tahun ini menyusul rencana pemerintah mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2016 ke parlemen.
Kepala BKPM Franky Sibarani menuturkan target investasi langsung pada tahun ini dipatok sebesar Rp549,8 triliun. Sampai dengan kuartal I 2016, realisasi penanaman modal langsung sudah sebesar Rp 146,5 triliun atau 24,6 persen dari target.
Kendati telah mencapai hampir seperempat dari target tahun ini, Franky mengatakan BKPM belum mau merevisi target ke nilai yang lebih optimis. Menurutnya, saat ini masih terlalu dini untuk menilai realisasi tahun ini bakal melebihi target, meski ia optimistis akan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setidaknya kami masih melihat bahwa target ini masih achievable, sehingga optimis atau tidak bisa lebih nanti dilihat di triwulan II mendatang. Nanti setelah itu sudah ada prediksinya, bahkan mungkin bisa lebih. Triwulan I masih dini," jelas Franky di Jakarta, Senin (25/4).
Namun, Franky menjelaskan ada kemungkinan target bisa berubah jika pemerintah mengganti asumsi kurs Rupiah terhadap dolar AS dalam revisi APBN 2016. Perubahan target investasi langsung menjadi mungkin setelah pemerintah mengumumkan akan mengubah asumsi kurs, dari Rp 13.900 menjadi Rp 13.400 per dolar AS.
Menurutnya, jika asumsi kurs berubah, maka nilai konversi Penanaman Modal Asing (PMA) yang awalnya dari denominasi Dolar AS ke Rupiah juga ikut terpengaruh. Sebagai informasi, tahun ini BKPM menargetkan PMA sebesar Rp 386,4 triliun atau US$ 27,79 miliar, sehingga nilai realisasi PMA dalam Rupiah juga bisa ikut menyusut.
"Kendati demikian kami tetap yakin PMA di kuartal II nanti bisa meningkat apabila dilihat dari denominasi Dolar AS. Pada kuartal I saja, ada peningkatan PMA dengan nilai Dolar AS dari US$ 6,6 miliar di kuartal I tahun lalu ke angka US$ 6,9 miliar di periode yang sama tahun ini," ujarnya.
Melengkapi ucapan Franky, Deputi Pengendalian dan Pengawasan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis menambahkan, pada awalnya target realisasi tahun ini bahkan ingin dikecilkan karena perekonomian tahun 2017 diprediksi tidak membaik. Dengan target yang lebih kecil, ujarnya, nanti BKPM bisa menghitung target investasi tahun 2017 yang dianggap lebih realistis, sesuai dengan prediksi kondisi ekonomi saat itu.
"Tapi kami tak jadi ubah targetnya, tetap di angka saat ini dan yakin tahun ini kami bisa bersama-sama capai target. Untuk tahun depan kami akan lihat bersama-sama," jelasnya di lokasi yang sama.
Sebagai informasi, target realisasi investasi hingga akhir tahun sebesar Rp 594,8 tercatat meningkat 9,05 persen dibandingkan realisasi tahun 2015 sebesar Rp 545,4 triliun. Dari angka tersebut, PMA akan mengambil porsi 64,96 persen, atau sebesar Rp 386,4 triliun sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mengambil porsi 35,04 persen, atau Rp 208,4 triliun.
(ags)